Milenianews.com, Jakarta – Seminar Nasional Pemuda Digital (Pemdig) diselenggarakan dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada 28 Oktober.
Sumpah Pemuda menjadi bukti bahwa semangat pemuda mampu mengubah apapun yang dilakukannya ke arah perubahan yang besar.
Bertemakan ‘Digital Literacy: the key to be a Creative Youth‘, seminar diselenggarakan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) pada Selasa (29/10) kemarin, di UBSI Kampus Kalimalang, Jakarta Timur.
Seminar ini diikuti oleh Guru, Kepala Sekolah serta Siswa/i yang ada di sekitar UBSI kalimalang.
Baca Juga : Peringati Sumpah Pemuda, UBSI akan Gelar Seminar Nasional Literasi Digital
Menteri Termuda di Kabinet Indonesia Maju
Dok : Milenianews.com/AFR
Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd selaku rektor UBSI mengatakan, seminar ini dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. “Seminar Pemuda Digital digelar memperingati Sumpah Pemuda,” kata Wahyudi dalam sambutannya.
Anak-anak muda sekarang harus dan akan memimpin Indonesia kedepannya. Seperti yang terjadi pada pelantikan kabinet Indonesia Maju kemarin. Ia menyebut, kabinet Indonesia Maju adalah Kabinet Milenial.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini unik, karena bertepatan dengan pelantikan Kabinet Maju kemarin, ada sosok anak muda yang diangkat jadi Menteri, yakni Nadiem Makarim, bos Gojek. Usianya jauh lebih muda dari saya,” jelasnya.
“Itu menjadi bukti bahwa anak muda harus dan akan memimpin Indnonesia kedepannya. Ada juga wakil Menteri yang umurnya msih 30 tahun.”
Hati-Hati dalam Bermedsos
Dok : Milenianews.com/AFR
Bagi Wahyudi, anak muda itu harus kreatif, terutama di era sekarang yang serba digital. Namun ia juga mengingatkan, kreatifitasnya jangan sampai keblablasan.
“Anak muda harus kreatif di era-era sekarang. Namun jangan sampai kreatifitasnya keblablasan. Kalau dulu ada istilah mulutmu Harimau mu, searang telunjukmu adalah harimau mu,” ujarnya.
Ia mencontohkan bahwa dalam mengekspresikan pendapat di media sosial, harus berhati-hati. Karena menurutnya, dunia maya menjadi representasi dari dunia nyata.
“Bukan berarti di era internet bebas ini, sangat bebas dalam bertindak. Dunia maya itu representasi dari dunia nyata. Contohnya, jika di dunia nyata dilarang mencaci maki, maka di dunia maya pun mencaci maki ga boleh. Pokonya etika harus dijaga,” kata Wahyudi.
Selain memperingati Hari Sumpah Pemuda, Wahyudi juga mengatakan gelaran seminar Pemdig ini sebagai kewajiban perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Isinya memuat, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
“Kampus punya peranan dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuknya seperti ini, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang ada dikampus maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keilmuan,” tegasnya.
Pembicara yang Hadir
Diakhir ia berpesan kepada generasi milenial, agar bisa memanfaatkan media digital untuk hal-hal positif yang bermanfaat. “Generasi muda bisa memanfaatkan media digital untuk hal-hal positif yang bermanfaat untuk kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, seminar mengundang dua pembicara, Elba Damhuri, kepala Republika Online dan Achmad barokah Pohan, Head of Marketing Communication BSI Group. Juga turut dihadiri Ketua Yayasan BSI, Ir. Naba Aji Notoseputro, M.Kom.
Baca Juga : Peringati Sumpah Pemuda, UBSI akan Gelar Seminar Nasional Literasi Digital
Dalam acara yang sama, UBSI juga meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Baba Studio untuk bekerjasama terkait beberapa kegiatan mahasiswa UBSI.
Rangkaian seminar Pemdig di UBSI Kalimalang menjadi gelaran yang kedua setelah digelar di UBSI Cengkareng (15/10). Selanjutnya akan diadakan di beberapa kampus UBSI lainnya. Diantaranya UBSI Kaliabang (30/10) UBSI Sukabumi (07/11) UBSI Tangerang (12/11) UBSI BSD (13/11) UBSI Bogor (19/11) UBSI Margonda (20/11). (Ikok)