Sahabatku, Maafkan Jika Aku Salah

Oleh: Hadi Suroso

 

Sahabatku…

Jauh di relung hatiku yang paling dalam, namamu terpatri begitu kuat di sana

Sampai detik ini…

Kupastikan tidak ada sedikitpun yang berubah,

Kamu adalah sahabatku

 

Sebagai sahabat, kitapun harus saling jujur. Itu yang selalu kita katakan

Sebagai pengingat jika ada di antara kita yang lupa jalan

Agar tidak tersesat jauh menapaki langkah…

Karena kita tak pernah tahu ancaman apa yang bisa muncul di depan sana..

 

Sahabatku….

Maafkan aku jika aku salah…

Akhir-akhir ini kuperhatikan

Ada yang aneh dengan dirimu, ada yang berbeda dengan sikapmu…

Sikapmu sekarang berubah. Perlahan dari raut wajahmu yg tidak seperti biasanya. Jawabmu yang enggan dari setiap aku tanya pun mengikuti. Juga pembawaanmu yang mulai sedikit acuh. Bahkan hanya sekedar membalas chatku pun rasanya berat. Kalau pun tidak, bahasamu formal. Seakan mulai ada jarak di antara kita. Itu yang aku rasakan. Kamu mulai menjadi orang asing yang tidak aku kenal.

Mungkin karena keadaannya yang memang berbeda. Akupun maklum. Jujur aku bisa memakluminya. Memang…kadang keadaan mampu membuat seseorang berubah.

Rindu ? Tentu. Aku rindu dirimu yang dulu. Dirimu yang selalu hangat dalam penerimaan. Dirimu yang selalu ceria di setiap perjumpaan. Dirimu yang selalu membahagiakan di setiap kesempatan. Dirimu yang begitu sempurna dalam kepribadian. Sungguh aku rindu akan pribadi yang melekat pada dirimu itu. Dirimu yang dulu.

Namun bagaimana sekarang ?

Semuanya berubah. Semuanya berbeda.

Mulanya akupun bahagia. Dan juga bangga. Bahagia dan bangga menjadi bagian yang dibilang ” kita “. Itu artinya aku dan kamu satu. Saling mengikatkan diri pada nilai atau komitmen suatu kebersamaan. Tanpa sekat apapun. Indah. Natural. Begitu apa adanya. Dan saling menguatkan.

Namun coba lihat sekarang…

Nilai-nilai itu mulai memudar. Nilai-nilai itu mulai luntur. Nilai-nilai itu mulai menghilang. Sedih ? Pasti. Kecewa ? Iya. Bagaimana tidak , mimpi yang kita sama-sama pernah berani perjuangkan kini terbang bersama angin lalu oleh  ketidakdewasaan kita.

Sahabatku….

Harapku, semoga ini aku salah.

 

Bogor, 18112024

Hd’s

Profil Penulis:

Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari  mengasah jiwa dan menggali hikmah.

 Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *