Milenianews.com, Tasikmalaya– Kurangnya kemampuan berpikir generasi muda Indonesia, salah satu alasannya karena kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Padahal, pendidikan menjadi salah satu kunci dalam membentuk pemikiran inovatif dengan pendekatan formal.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya menggelar Seminar Pemuda Digital dengan tema “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Dunia Pendidikan”, di Hotel Horison Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (30/11/2023). Seminar ini mengundang sekolah-sekolah secara khusus dan juga dihadiri mahasiswa serta masyarakat umum sebagai pesertanya.
Achmad Baroqah Pohan, selaku Head of Marketing and Communication (Marcom) BSI, menjelaskan bahwa pendidikan menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional. Pendidikan saat ini, menjadi kunci utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Akan tetapi saat ini, masih sedikit lulusan SMA/SMK yang meneruskan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi. Hal tersebut yang paling utama karena faktor keterbatasan ekonomi,” kata Achmad dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Universitas BSI, sebagai Kampus Digital Kreatif, memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Menurutnya, beasiswa menjadi solusi terbaik untuk membantu siswa berprestasi di Indonesia mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
“Maka dari itu, Universitas BSI menghadirkan beberapa program beasiswa bagi siswa berprestasi yang ingin kuliah tapi tidak mampu secara ekonomi,” jelasnya.
Achmad menuturkan, beasiswa yang disediakan Universitas BSI ada tiga jenis. Pertama, Beasiswa Jalur Undangan (Beasiswa Indonesia Cerdas); kedua, Beasiswa Juara; dan ketiga, Beasiswa Talenta Digital.
Naba Aji Notoseputro, co-founder Yayasan BSI menjelaskan, Beasiswa Jalur Undangan (Beasiswa Indonesia Cerdas) dari Universitas BSI ditujukan bagi siswa dengan peringkat kelas 1-5 di setiap jurusan di sekolah masing-masing, melalui seleksi khusus yang diundang oleh Universitas BSI.
“Inisiatif ini mencerminkan tekad untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa berprestasi di Indonesia untuk berkuliah tapi terhambat oleh biaya kuliah yang mahal,” ujarnya.