Milenianews.com, Kendari– Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS memberikan Orasi Ilmiah pada Acara Wisuda Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an Jannatu Adnin Kendari, Jumat, 9 Mei 2025. Prof. Rokhmin menguraikan bahwa dalam perspektif Islam, alumni Perguruan Tinggi (Diploma, Sarjana, Master, atau Doktor) yang sukses adalah yang mampu bekerja atau menciptakan lapangan kerja (produk dan jasa) yang pendapatan (keuntungan)-nya cukup untuk menyejahterakan diri beserta keluarganya secara berkelanjutan.
Selain itu, dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dia pun dapat berkontribusi bagi terwujudnya Indonesia yang maju, adil-makmur, berdaulat, dan diridhai Allah SWT; dan bagi dunia yang lebih baik (for a better world). “Lalu, iman dan taqwanya kepada Allah pun semakin meningkat. Sehingga, hidupnya akan bahagia bukan hanya di dunia, tetapi di akhirat,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Prof. Rokhmin juga mengingatkan bahwa ketika Umat Islam menjalankan Islam secara kaffah (keseluruhan) dan itibba (menuruti cara Rasulullah Muhammad SAW) serta menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidupnya, bukan Kapitalisme atau Komunisme.
“Maka, Umat Islam sejak Fathul Makkah (abad-7 M – 18 M) mencapai Kejayaannya (the Golden Age of Moslem),” ujar Prof. Rokhmin yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University.
Baca Juga : Hardiknas, Prof. Rokhmin Dahuri: Tanpa Pendidikan Berkualitas, Bonus Demografi hanya Mimpi
Hal itu, kata dia, ditandai dengan sains dan teknologi berkembang sangat pesat. Banyak ilmuwan Muslim yang hingga kini ilmunya tetap dijadikan rujukan oleh ilmuwan berkelas dunia. Contohnya, Ibu Sina di bidang kedokteran, Ibnu Khaldun (ketata negaraan), Ibnu Al Khawarizmi di bidang matematika, algoritma dan bilangan biner (fondasi dari teknologi digital, AI, IoT, dan digital technology lainnya), Ibmu Firnas adalah designer pesawat terbang di dunia, Ibnu Batutah ahli ilmu kelautan, dan Ibu Haitam pakar dunia.di bidang mekanika dan lensa.
“Masyakatnya hidup berkeadilan, makmur, dan damai. Dua per tiga bumi (dunia) merupakan wilayah kekuasaan Khilafah Islamiyah. Masyakatnya benar-benar menjadikan Al-Qur’an sebagi pedoman hidup (the guidance of life),” papar Prof. Rokhmin yang juga Anggota Komisi IV DPR RI.
Sayangnya, kataProf. Rokhmin, sejak 1924 Umat Islam hidupnya sekuler, terombang-ambing mengikuti pedoman hidup yang disusun oleh manusia: Kapitalisme atau Komunisme. Sehingga, umat Islam ibarat buih, dan tertinggal hampir di semua bidang kehidupan, IPTEK, ekonomi, informasi, politik sampai hankam.
“Oleh karena itu, para alumni Perguruan Tinggi harus terus belajar, melakukan riset, menguasai dan menerapkan teknologi, dengan tetap istiqomah dekat dan taqwa kepada Allah,” tegas Prof. Rokhmin Dahuri.