Milenianews.com, Bogor— Ada satu surat di dalam Al-Qur’an yang pendek, namun pesannya sangat dalam. Surat itu adalah Surat Al-Ma’un (surat ke-107).
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (ayat 1), Itulah orang yang menghardik anak yatim (ayat 2), dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (ayat 3), Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (ayat 4), (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (ayat 5), orang-orang yang berbuat riya (ayat 6), dan enggan (menolong dengan) barang berguna (ayat 7).
“Surat Al-Ma’un menjelaskan lima sifat buruk orang-orang kafir dan munafik, yang harus dihindari oleh orang-orang beriman,” kata Ustadz Hamdi Soleh Al-Bakry Lc saat mengisi Kajian Guru dan Karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI), di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jumat (25/10/2024). Kajian Jumat tersebut mengupas Tafsir Juz ‘Amma.
“Dalam Islam, kita tidak hanya diperintahkan mempelajari hal-hal baik agar bersemangat melaksanakannya. Kita juga perlu mempelajari hal-hal buruk agar waspada dan dapat menghindarinya. Kata ulama, kita wajib mempelajari hal—hal terkait dosa sebagaimana wajib mempelajari hal-hal baik,” kata Ustadz Hamdi.
Baca Juga : Ustadz Hamdi Solah Al Bakry Lc: Tingkatkan Intensitas Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Ustadz Hamdi lalu mengupas lima sifat buruk orang kafir dan munafik tersebut sebagai berikut:
Pertama, menghardik anak yatim. Orang-orang kafir dan munafik itu tidak menyayangi anak yatim. Mereka tidak peduli anak yatim.
“Orang-orang beriman percaya Hari Pembalasan, berlomba-lomba menyayangi dan menyantuni anak yatim. Anak yatim adalah sumber pahala dan kebaikan,” kata Ustadz Hamdi dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Kedua, tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. Menganjurkan saja tidak mau, apalagi melakukannya sendiri. Orang miskin adalah orang yang kebutuhannya tidak tercukupi.
“Kata ulama, di antara cara masuk surga adalah memberikan makan kepada orang miskin,” ujarnya.
Ketiga, orang yang lalai dalam shalatnya.
Kata ulama, ada lima hal lalai dalam shalat, yakni:
- alai dari mengerjakan shalat (tidak mengerjakan shalat).
- lalai dari mengerjakan shalat pada waktunya.
- mengerjakan shalat di akhir waktu.
- lalai dalam shalat dengan tidak memenuhi tatacara (syarat dan rukun shalat) seperti dicontohkan Rasulullah. Utamanya tidak thuma’ninah (tenang dalam shalat).
- tidak khusyu dan tidak merenungkan apa yang dibaca dalam shalat.
Keempat, saat beribadah mereka berbuat riya (mencari pujian orang lain). “Mereka berbuat amal kebaikan untuk dilihat oleh manusia, bukan untuk Allah,” kata Ustadz Hamdi.
Kelima, enggan menolong orang lain dengan barang-barang yang berguna.
“Orang kafir dan munafik itu bersifat pelit. Mereka tidak mau meminjamkan barang-barang yang berguna,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pada zaman Rasulullah, al-ma’un diartikan meminjamkan ember dan panci. “Jadi, Islam itu mengajarkan untuk saling menolong bahkan dalam urusan-urusan yang kecil, sampai meminjamkan barang-barang sederhana,” tuturnya.