Usai Pisah,
Sekat sudah sama-sama kita bangun,
Lalu apa yang membuatku masih terus melamun?
Memikirkan apakah kau masih bisa tersenyum?
Atau hilangkah senyum dari bibirmu yang ranum?
Aku bukan tak ingin kembali,
Dinding itu tinggi sekali,
Aku sudah coba menembusnya berkali-kali,
Nyatanya aku jatuh lagi, lagi dan lagi
Ciptakan lebam dan membiru disini
Dengan sisi terparah yaitu hati,
Tempat dimana kau tersimpan hingga nanti.
Nanti ?
Entah itu hingga esok atau sampai mati
Yang ku tau hari ini, rasa ini enggan berhenti
Mengalir sendiri tanpa tau dimana muara
Yang pada bekas alirnya terus berjejak lara
Bisa ku menahan gejolak dengan lirih
Perih?
Jangan kau tanya
Seolah semua sakit hanya aku yang punya
Jika kau tanya bagaimana aku ?
Aku adalah dia yang hatinya beku,
Yang jiwanya sebenarnya kaku
Juga kepala yang keras layaknya batu
Aku masih saja berdiri dipersimpangan yang sama,
Dimana mengenggam, melepaskan atau langsung pada titik melupakan.
# usai pisah # usai pisah
Oleh : Kartika Handayani
https://milenianews.com/2020/02/10/hati/