Menyusuri Keanekaragaman Tradisi Isra Miraj di Tanah Jawa

Perayaan Isra Miraj di Jawa

Milenianews.com – Indonesia dikaruniai keanekaragaman suku dan ras yang melahirkan tradisi serta budaya yang beragam. Tak heran jika budaya leluhur bercampur dengan agama yang berkembang di masyarakat. 

Salah satu asimilasi yang terjadi adalah perayaan Isra Miraj di Nusantara. Umat Islam merayakan hari perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ke tujuh pada 27 Rajab.

Baca Juga : 3 Pernikahan Adat Termahal di Indonesia

Beragam tradisi unikpun digelar oleh masyarakat, tak terkecuali bagi masyarakat Jawa yang terkenal akan budayanya. 

Berikut macam-macam tradisi unik saat Perayaan Isra Miraj di Tanah Jawa : 

1. Tradisi Nyadran di Desa Siwarak

Foto : Tradisi Nyadran di Desa Siwarak

Kata “Nyadran” berasal dari bahasa Arab “Sod’run” yang artinya berdoa untuk leluhur yang meninggal. Mengutip dari budayajawa.id tradisi ini dilakukan pada Minggu Pon di bulan Rajab.

Tak hanya memanjatkan doa untuk leluhur dan membersihkan makam, acara yang diadakan di Desa Siwarak, Kecamatan Gunungpati, Semarang ini, juga terdapat kirab budaya.

Sobat milenia dapat menemui replika badak Siwarak, gunungan hasil bumi, alat musik lesung, dan tari-tarian. 

Puncak acara di isi dengan atraksi pencak silat dan cerita asal-usul nama Siwarak, gimana sobat milenia? Tertarik untuk mengunjunginya? 

2. Ambengan

Foto : Ambengan

Tradisi Ambengan yang dilakukan oleh masyarakat Magelang ini, di awali dengan pengajian. Kemudian masyarakat makan bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

Kata “ambengan” memiliki arti makan, tradisi ini mengandung makna kebersamaan dan menyamaratakan seluruh lapisan masyarakat. 

Namun, tradisi Ambengan juga terjadi di daerah lain di pulau Jawa, seperti yang terjadi di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kebumen.

Masyarakat Wadasmalang memiliki cara yang berbeda. Mereka akan berbondong-bondong membawa nasi dan lauk pauk yang sudah di hias semenarik mungkin dalam keranjang. 

Sehingga bentuk keranjang pun bervariasi, bahkan terdapat keranjang yang tingginya dua meter. Wah menarik banget sobat milenia!

3. Khatam Kibat Arjo di Temanggung

Foto : Kitab Arjo

Melansir dari tribunnews.com, kitab Arjo merupakan kitab berbahasa Jawa dengan tulisan Arab pegon yang dikarang oleh KH. Ahmad Rifai al-Jawi.

Isi dari kitab tersebut membahas Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ini berlangsung mulai pukul 20.00 WIB dan dibuka dengan tahlil, kemudian dua kiai akan bergantian membaca kitab sementara warga sekitar menyimak. 

4. Tradisi Rajeban Peksi Buraq di Yogyakarta

Foto : Rajeban Peksi Buraq

Tradisi yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta ini biasanya berlangsung pada 26 Rajab atau sehari sebelum Perayaan Isra Miraj.

Para Gusti dan Sentana Dalem Putri menyiapkan hiasan berbentuk dua burung dengan kulit jeruk bali.

Total terdapat tujuh macam buah-buahan, dedaunan, dan bunga yang digunakan. Bentuk burung dipilih sebagai simbol kendaraan yang dipakai oleh Nabi Muhammad SAW ketika melaksanakan Isra Miraj. 

Saat ashar, hiasan tersebut telah siap, para Abdi Dalem Kanca Kaji dan Suranata akan mengarak dari Keraton hingga Masjid Gedhe Kauman. 

Baca Juga : Mengenal Jenis Alat Musik Tradisional Sumatera

Malamnya setelah shalat isya, buah-buahan dalam Peksi Buraq dibagikan ke masyarakat sekitar dan menandai berakhirnya perayaan Isra Miraj di lingkungan Keraton. 

Dari keempat tradisi diatas, mencerminkan bahwa masyarakat Jawa tetap memegang teguh budaya dan tak lupa akan agama yang dianut. Selanjutnya menjadi tugas kita sebagai generasi milenial untuk melestarikan budaya leluhur. 

 

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *