Oleh: Dea Affriyanti
Kota baru yang tadinya kelam
Pempek asal Palembang si kapal selam
Ucap sosok penggores minim kata yang paling terdalam
Tak lupa ikhlasnya dengan akhiran salam
Pecah, kembali rukun, pecah, sedikit munafik
Satiran pedas yang pernah menyayat hati
Rupanya gedoran maaf seluas Samudra Pasifik
Dan akal terus mencuat mahal bak pohon jati
Tempat mengadukan, mengadu dombakan
Tempat bersitegang, takut terkalahkan
Tempat saling mengejar, tambah pula pengajaran
Tempat bersahutan, jerih payah toleransi yang mendamaikan
Ketikan ini hanya mampu mengucap terima kasih
Terima kasih hanya mampu mengucap selamat tinggal dengan fasih
Teruntuk hamparan jalan yang beda mata angin
Semoga membawa tujuan yang bukan sekadar ingin