Taman Asap

puisi taman asap

Oleh: Viorchid

Dahulu, taman ini penuh warna,
Bunga-bunga mekar dalam pelukan matahari,
Namun kini, angin membawa abu,
Menggugurkan kelopak harapan yang layu.

Langit kelam tanpa bintang,
Di mana bulan memalingkan wajahnya,
Aku tersesat dalam kabut pekat,
Mencari jalan keluar dari gelapnya hutan.

Setiap langkah terasa berat,
Seperti mimpi mengarungi lautan,
Gelombang ombak menghantam jiwa,
Mengikis semangat hingga tiada sisa.

Cahaya lilin di ujung jalan,
Redup dalam bisikan angin malam,
Keheningan ini bercerita,
Tentang hati yang terluka dalam diam.

Dunia berubah menjadi bayangan,
Hitam putih dan abu-abu tanpa kehidupan,
Warna-warna pudar dalam pelukan kehampaan,
Seperti kanvas yang kehilangan jiwanya.

Aku, pengelana tanpa arah,
Terkurung dalam sangkar yang tak terlihat,
Rantai-rantai tak kasat mata mengikat,
Menghapus senyum yang dulu pernah ada.

Setiap waktu yang berdetak,
Adalah simfoni keputusasaan,
Nada-nada suram bergema,
Di ruang kosong tanpa akhir.

Di taman asap ini,
Aku berdiri, menunggu keajaiban,
Namun hanya angin yang menjawab,
Membawa pergi sisa-sisa mimpi yang terserak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *