Oleh: Arsiya Heni Puspita
Allah menjadikan malam dan siang silih berganti sebagai kemurahan-Nya
Berpangkal dari perjalanan matahari dan perputaran bumi pada pusarannya
Malam yang dingin waktu jeda bagi manusia. Jiwaku melayang dan akan kembali ke ragaku sebagai hukum alam yang telah Engkau janjikan bersama terbitnya fajar di ufuk timur.
Siang nan panas waktu meraih karunia-Nya. Aku pun tak ada bedanya dengan binatang liar yang mengais rezeki di pegunungan sampah.
Perpindahan itu pelajaran bagi manusia yang menggapai penglihatan mata hati dan pikiran yang tajam.
Manusia tak berdaya memperpanjang serta memperpendek siang atau malam di setiap tempat
Mustahil matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Semua bergerak menurut kehendak-Nya
Awal mula kehidupan di muka bumi adanya waktu, musim, goresan sejarah sepanjang masa.
Bagaimana, jika malam dan siang lebih panjang, runyam bumi merana dalam kegelapan dan kedinginan, bumi meratap kepanasan menggemparkan.
Peralihan waktu peristiwa alam yang istimewa, pergeseran lambat tanpa terasa sampai kita melihat gelombag bergejolak di lautan, bumi tunduk pada kuasa-Nya
Pergantian malam dan siang merupakan tanda keagungan Sang Pencipta.
Bandar Lampung Kamis, 21 November 2024
Profil Penulis:
Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan traveling. Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi jurnalis profesional yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) serta Professional Tourist Guide dan Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.
Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru. Persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB; Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: [email protected].