Milenianews.com, Jakarta– Menyikapi perkembangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengoptimalkan peran dosen sebagai katalisator dalam menyukseskan kebijakan pendidikan nasional ini. Melalui berbagai inisiatif strategis, UNM memastikan dosen tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping dan fasilitator mahasiswa dalam program MBKM.
Fokus Penguatan Peran Dosen dalam MBKM 2025
1. Program Pelatihan Khusus Dosen MBKM
Sosialisasi program MBKM
2. Insentif dan Pengakuan Kinerja
Penambahan angka kredit khusus untuk dosen pembimbing MBKM
Apresiasi tahunan untuk “Dosen Berprestasi”
3. Pendampingan Mahasiswa yang Terstruktur
Sistem “One Lecturer – Five Students” untuk bimbingan proyek MBKM
Platform digital monitoring kemajuan mahasiswa MBKM
Klub riset dan inovasi yang dikelola dosen dan mahasiswa
Baca Juga : Dosen Prodi Bisnis Digital UNM Ciptakan Inovasi Teknologi untuk Jaga Kesehatan Jemaah Haji
Ketua Program Studi Informatika Program Doktor Universitas Nusa Mandiri, Dr. Nita Merlina menyatakan tahun 2025 menjadi titik penting dimana dosen bertransformasi dari peran konvensional menjadi fasilitator multidisiplin. Kami memastikan setiap dosen di UNM memiliki kompetensi untuk membimbing mahasiswa dalam berbagai program MBKM.
“Target 2025 yakni 100% dosen tersertifikasi pelatihan MBKM, 300 proyek kolaborasi dosen-mahasiswa-industri dan peningkatan 40% partisipasi dosen dalam program magang industri. Dengan dukungan institusi berupa alokasi 20% anggaran pengembangan dosen untuk program MBKM dan kerjasama dengan 10 tech giant untuk program pelatihan dosen,” ungkapnya.