FEB UIII Latih Siswa Sekolah Terbuka Madani Depok Melalui BMC

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Internasional Indonesia  (UIII) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Terbuka Madani (STM), yang berlokasi di Kukusan, Beji Depok. Para siswa sekolah tersebut  dilatih untuk membuat ide-ide bisnis yang aplicable yang dituangkan dalam Business Model Canvas. Mereka juga diajak mengunjungi UIII Library. (Foto: Dok UIII)

Milenianews.com, Depok– Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Internasional Indonesia menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Terbuka Madani (STM). Para siswa di sekolah yang berlokasi di Kukusan, Beji Depok ini, dilatih untuk membuat ide-ide bisnis yang aplicable yang dituangkan dalam Business Model Canvas. Puncaknya, dipilih enam kelompok yang kemudian mempresentasikan ide-idenya untuk diuji dan kemudian dipilih tiga terbaik.

”Senang sekali melihat ide-ide cerdas dalam bisnis yang disampaikan para siswa. Tim mahasiswa yang mendampingi para siswa dari FEB UIII, cukup berhasil mengasah insting bisnis mereka,”  tutur Associtae Professor M. Luthfi Hamidi, PhD, Kaprodi Magister Ilmu Ekonomi FEB UIII seusai menjadi juri bagi presentasi siswa, Kamis (9/1/2025), di jampus FEB UIII, Depok.

Selain siswa, tampak hadir Kepala Sekolah STM Bapak Damsir Besari, yang didampingi dua guru STM, Ibu Fatimah dan Ibu Nurul. Sementara dari Tim Pelaksana pengabdian masyarakat FEB diwakili oleh Syamsi Mustofa Singgih Prayogo, sebagai ketua Tim Pengabdian Masyarakat, dengan anggota Jajang, dan  Fauziyah Adzimatinur.

Dalam kesempatan itu, terpilih sebagai Juara Pertama dari grup 3 kelas 10 putri dengan tema bisnis ”undangan digital”. Tema ini sangat menarik karena para siswa melihat celah mulai banyaknya undangan digital yang lebih praktis dan menarik ketimbang undangan bentuk konvensional. Apalagi ketika undangan digital apakah untuk wedding dan acara yang lain, bisa dikemas dalam bentuk 3D dan interaktif dan jauh lebih murah dibanding undangan cetak konvensional.

Juara kedua dan ketiga masing-masing dengan ide bisnis ”Rice Bowl” dan ”e-Book” yang dimenangkan oleh grup 5 kelas 10 putra dan grup 2 kelas 12 putri. ”Saya sangat senang dan bersemangat buat bisnis setelah belajar Business Model Canvas. Saya sudah biasa bantu bisnis orang tua, namun saya hanya mengerti untuk menjual saja dan tidak mengerti sisanya,” ujar Ameera Nurhaniya,  salah satu siswa kelas 10 mengakui manfaat training BMC.

Menurut Syamsi, bisnis model canvas merupakan sebuah tool dalam strategi manajemen untuk memudahkan seseorang menghubungkan antara ide bisnis dalam kaitannya dengan konsumen, struktur biaya, infrastruktur, dalam bentuk elemen-elemen visual. Gambar-gambar ide-ide ini kemudian dipresentasikan dalam satu canvas, sehingga mudah dipahami dan dicerna orang lain, sehingga mereka akan memiliki persepsi yang sama misalnya terkait tipe-tipe konsumen, pengeluaran biaya, mitra bisnis, dan cara kerja perusahaannya.

”Kita siapkan 12 sesi terstruktur untuk melatih 32 siswa dari kelas 10 sampai 12. Harapannya, mereka bisa lebih mengerti bagaimana mengelola ide bisnis yang abstrak, jadi lebih mudah dipahami dan bisa dieksekusi di lapangan,” jelas Syamsi, yang memperoleh beasiswa penuh dari UIII untuk mengambil Master in Sustainable Finance.

STM dipilih sebagai tempat untuk pengabdian masyarakat karena  melayani siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah hingga menengah yang menghadapi hambatan ekonomi dan sistemik dalam melanjutkan pendidikan. Sekolah ini memfasilitasi siswa yang berisiko putus sekolah karena kesulitan keuangan. ”Banyak orang tua siswa kebingungan mencari sekolah untuk anaknya. Mereka yang tidak bisa mendapatkan sekolah negeri, ingin masuk swasta. Tapi masalahnya, uang pangkalnya saja sudah puluhan juta,” ujar Damsir Besari, kepala sekolah STM. ”Karena itu sekolah ini jadi solusi, khususnya bagi yang kurang mampu. Banyak siswa yang digratiskan SPP-nya,” imbuh Damsiri.

Baca Juga : Mahasiswa FEB UIII Siap Bawa Program Maggot ke Tingkat Internasional

Selain mengikuti kompetisi, para siswa juga diajak melihat dan menikmati suasana Jusuf Kalla Library yang lagi viral di lingkungan kampus. Banyak di antara mereka yang memanfaatkan kesempatan ini untuk tidak saja melihat bagaimana perpustakaan bercita rasa internasional ini dikelola, tapi juga menikmati berselfi di tiap sudut ruangan yang ada.

Selain itu siswa juga diajarkan bagaimana menemukan buku yang dicari melalui Online Public Access Catalog (OPAC) UIII Library. Mereka juga sangat antusias mencoba komunikasi menggunakan bahasa inggris ketika bertemu salah satu mahasiswa yang berasal dari Gambia dan Pakistan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *