Milenianews.com, Tasikmalaya – Aliansi Peduli Regenerasi Petani menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Aksi tersebut digelar bertepatan dengan Hari Tani Nasional, Selasa (24/09).
Mereka melakukan aksi teatrikal sampai pembakaran ban. Dalam teatrikal tersebut, menceritakan kesewenang-wenangan pemimpin terhadap kaum tani yang ingin mengambil lahannya untuk kepentingan pribadi.
Mahasiswa mengambil peran dalam aksi tersebut.
Baca Juga : Ingin Cepat Sukses? Mahasiswa harus menjadi Digitalpreneur
Fikri Zulfikar, koordinator aksi mengatakan, bahwa saat ini regulasi yang dikeluarkan DPRD Kota Tasikmalaya ada kaitannya untuk kepentingan masyarakat atau hanya sebuah pengalihan.
Ia menyebut sebelum datang ke kantor DPRD telah datang ke Bale Kota, namun walikota sedang berada di luar kota.
“Bagi kami, yang terpenting di Hari Tani ini apakah mereka benar-benar wakil rakyat atau bukan. Jika memang wakil rakyat, harus berbicara tentang regulasi yang pro terhadap rakyat, khususnya untuk petani,” katanya.
Pembangunan Jalan Tol ganggu Lahan Pertanian
Bahkan, bukan hanya para petani yang terkena imbasnya, mahasiswa yang berada dalam bidang pertanian juga akan kena.
Sementara, terkait pembangunan jalan tol baru, Fikri menyebut hal itu tak memikirkan nasib para petani. Pembangunan tersebut akan merenggut lahan-lahan pertanian.
Baca Juga : Mahasiswa Turun ke Jalan, Murni Menyuarakan Aspirasi Rakyat
Bahkan, sampai sekarang, lahan pertanian di Kota Tasikmalaya semakin sempit.
“Jika kota Tasik mau jadi kota industri, apa kita akan makan dari hasil industri? harus diingatkan, peranan lahan pertanian lebih besar. Nasib para petani jangan sampai terlupakan,” paparnya. (Ikok)
Sumber : koropak.co.id