Perbankan Syariah di Era Global

Milenianews.com, Mata Akademisi– Perbankan adalah sektor ekonomi yang berfokus pada kegiatan keuangan yang melibatkan penyimpanan, pinjaman, dan manajemen uang. Sedangkan perbankan syariah adalah perbankan yang mengikuti prinsip-prinsip Islam dalam menyediakan layanan keuangan kepada masyarakat. Prinsip-prinsip utama yang mendasari perbankan syariah meliputi larangan terhadap riba (bunga), spekulasi, dan kegiatan usaha yang tidak etis. Prinsip ini diterjemahkan ke dalam produk dan layanan yang mematuhi prinsip-prinsip tersebut.

Signifikansi Globalisasi Terhadap Perbankan

Era globalisasi saat ini memberikan dampak yang luas terhadap pertumbuhan dunia perbankan di Indonesia. Maraknya produk-produk perbankan saat ini  merupakan indikasi karena setiap bank berusaha memunculkan produk unggulannya yang diikuti dengan berbagai kemudahan fasilitas layanan. Hal ini ditandai banyak berdirinya bank-bank swasta, baik lokal maupun penanam modal asing dan juga bank konvensional maupun bank syariah. Semua itu tidak terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup pesat.

Prinsip-prinsip Perbankan Syariah

Prinsip dalam perbankan syariah penting sebagai dasar yang dapat dijadikan pokok berpikir terkait pondasi muamalah dan segala transaksi di dalam dunia perbankan syariah. Prinsip-prinsip dasar perbankan syariah tersebut ialah prinsip bebas maghrib (maysir, gharar, haram, riba, dan batil), kepercayaan dan kehati-hatian dalam pengelolaan kegiatan perbankan syariah, dan prinsip yang didasarkan pada akad. Ketiga prinsip tersebut pada intinya mengacu kepada syariah Islam dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadis sehingga harus diimplementasikan di dalam berbagai kegiatan operasionalnya.

Tantangan Perbankan Syariah di Era global

Sejak dekade tahun 1970-an  umat Islam di berbagai negara telah berusaha untuk mendirikan bank-bank syariah. Tujuan pendirian bank-bank syariah ini pada umumnya adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan, perbankan, dan bisnis-bisnis lain yang terkait. Globalisasi yang terjadi diberbagai belahan dunia, termasuk negara Indonesia bukanlah isu lagi tetapi kenyataan riil yang kini telah terjadi. Globalisasi bukanlah persoalan yang sangat menakutkan yang cenderung meimiliki sisi negatif saja melainnkan juga memilki sisi positif yaitu perluasan jaringan bisnis selama tantanganya dapat diatasi dengan kerja keras dan kesabaran.

Dengan adanya globalisasi persaingan ekonomipun antar negara tidak dapat dipungkiri semakin ketat.  Otomatis di dunia perbankan pun juga akan mengalami persaingan antara  bank – bank. Begitu juga dengan hadirnya sistem syariah di setiap aktivitas ekonomi  tentunya akan menimbulkan persaingan antara sistem konvensional dengan sistem syariah. Lebih terperinci artikel ini akan membahas mengenai bank syariah di era globalisasi, yang mencakup perkembangan perbankan syariah serta peluang dan kendala yang dihadapi bank syariah di era globalisasi ini.

Keunggulan Perbankan Syariah di Era Global

Prinsip Berdasarkan Prinsip Islam: Salah satu keunggulan utama perbankan syariah adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam. Prinsip-prinsip ini meliputi larangan atas riba (bunga), spekulasi berlebihan, dan investasi dalam aktivitas yang bertentangan dengan etika Islam. Dalam sistem perbankan syariah, transaksi didasarkan pada prinsip keadilan, transparansi, dan saling menguntungkan antara pihak-pihak yang terlibat.

Keadilan dan Kestabilan: Perbankan syariah bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kesetimbangan dalam perekonomian. Dalam perbankan syariah, pemberian dan pengambilan pinjaman dilakukan secara adil, dengan risiko yang dibagi antara pihak-pihak yang terlibat. Pendekatan ini dapat membantu mencegah ketimpangan ekonomi dan membantu menciptakan stabilitas sistem keuangan.

Investasi yang Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab: Perbankan syariah juga mempromosikan investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip syariah melarang investasi dalam sektor-sektor yang merugikan masyarakat atau alam, seperti industri alkohol, tembakau, atau perjudian. Sebaliknya, perbankan syariah mendorong investasi dalam sektor-sektor yang berkontribusi pada kesejahteraan sosial, seperti energi terbarukan, pendidikan, dan mikrofinansing.

Keberlanjutan Ekonomi dan Sosial: Perbankan syariah juga mendorong praktik keuangan yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam sistem perbankan syariah, terdapat kesadaran yang lebih besar terhadap kesetaraan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan pengentasan kemiskinan. Perbankan syariah berkomitmen untuk memberikan akses keuangan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tidak memiliki akses ke perbankan konvensional.

Strategi Perbankan Syariah Guna Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi

Bank syariah di Indonesia ke  depannya harus bisa memilki kekuatan tersendiri dalam menarik nasabah Indonesia dan masyarakat dunia, baik dari segi produk yang inovatif, profit margin kepada nasabah maupun bagi hasil yang bersaing. Untuk itulah, salah satu upaya bersaing dengan bank asing perlu adanya strategi-strategi khusus bank syariah Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak hanya berkutat pada penduduk Indonesia yang mayoritas muslim.

*) Membentuk Sumber Daya Insani (SDI) berkualitas.

*) Ekspansi segmen pasar bank syariah.

*) Akselerasi produk perbankan syariah

*) Penggunaan sistem Informasi dan Teknologi (IT) modern

*) Kepemimpinan dinamis

Kesimpulan

Kesimpulan dari perbankan syariah di era global mencakup pemahaman bahwa perbankan syariah memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara positif terhadap perekonomian global. Dengan prinsip-prinsip yang berlandaskan pada keadilan, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap hukum syariah, perbankan syariah dapat menjadi alternatif yang relevan dalam menghadapi tantangan global.

Perbankan syariah menawarkan kelebihan seperti keterlibatan komunitas Muslim secara global, ketahanan terhadap krisis keuangan, dan penerapan prinsip keberlanjutan. Dalam menghadapi tantangan, seperti adopsi teknologi, keterlibatan di pasar global, dan harmonisasi peraturan, perbankan syariah perlu terus beradaptasi dan berinovasi.

Dampak positif perbankan syariah terhadap inklusi keuangan dan stabilitas ekonomi global juga perlu diakui. Melalui kontribusi ini, perbankan syariah dapat menjadi pilar penting dalam membangun sistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kesimpulan utama adalah bahwa perbankan syariah memiliki peran yang signifikan dalam konteks global, dan pengembangannya perlu terus didorong melalui kolaborasi internasional, strategi pemasaran global, dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap manfaatnya.

Penulis:  Mujahidah Adilah (Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *