Milenianews.com, Jakarta – Kenapa harus memilih bahan makanan? bagaimana sih bahan makanan yang baik dan sehat itu? Apa ada juga makanan pemicu Kanker?
Bahan makanan secara umum dikelompokan menjadi dua, good guys dan bad guys, Pencegah (good) atau pemicu (bad) kanker. Sebab itu, kita harus bisa mengenali bahan makanan karsinogenik red-yang menyebabkan kanker- agar bisa menghindarinya.
Seorang pakar bahan pangan, Ulrike Gonder, membeberkan beberapa contoh dari makanan tersebut. Brokoli
Ulrike Gonder adalah pakar bahan pangan. Ia mengenali, mana bahan pangan yang bisa memicu atau yang melindungi dari kanker. Mana yang masuk kriteria Bad Guys dan Good Guys. Inilah paparannya.
Baca Juga : Bulan Januari Akan Menjadi Puncak Musim Hujan 2019
Sayuran Yang Mengandung Senyawa Belerang Pencegah Kanker
Brokoli merupakan bintangnya sayuran. Banyak mengandung senyawa belerang yang disebut Glukosinolate, yang akan terlepas sat dikunyah atau dipotong-potong. Menurut riset ilmiah, senyawa tersebut terbukti memiliki sifat mencegah kanker.
Kandungan tersebut dua kali lebih tinggi di bagian tangkainy. Disarankan Ulrike memasak brokoli semuanya. Meski demikian, akan ada senyawa yang rusak. Potong-potong lah Brokoli dan tumis tetapi jangan sampai terlalu matang, karena sebagian unsur aktifny akan rusak.
Warna Dari Buah-Buahan Mempengaruhi Kandungan Karsinogenik
Ia juga memaparkan pada jenis buah-buahan, menurutnya, kriteria Good Guys pada buah berada pada warna. Seperti contohny warna merah atau kuning pertanda baik sebagai pelindung kanker.
Baca Juga : Ritual Unik, Makan Apel Sebelum Ujian Akhir Turunkan Stres
Seperti halnya buah Apel atau Anggur merah, kandungan nya adalah Anthocyane. Sementara warna oranye pada labu dan pepaya adalah Karotinide. “Ini bukan hanya zat warna, tetapi juga unsur pencegah kanker. Unsur tanaman sekunder seperti zat warna merah, mengandung antioksidan serta melindungi sel.” Ujarnya.
Semua Kacang-Kacangan Melindungi Dari Kanker
Semua orang bisa terkena kanker, tidak ada jaminan seseorang bisa terhindar. Namun, lanjutnya, jika pola makan sehat dan terjaga, mk tubuh mampu memanfaatkan unsur pelindung secara optimal terhadap kanker.
Untuk yang suka berbelanja di supermarket, Ulrike juga memberi paparannya. Untuk di tempat ini, pakar ini berorientasi pada warna dan rasa. Ia menyebutkan rasa pedas. Menurutnya semua yang pedas mengandung senyawa ikatan belerang seperti brokoli. Seperti kacang-kacangan juga yang banyak mengandung unsur balast yang sangat berkhasiat.
“Kacang banyak keunggulannya, misalnya kacang Brazil yang mengandung Selenium yang amat penting untuk perlindungan kanker. Semu jenis kacang mengandung Polyphenol, yang terbukri melindungi dari kanker usus.” Ucapnya.
Baca Juga : 1.600 Penduduk Arab Lakukan Operasi Ganti Kelamin
Namun, kacang mudah jamuran dan ini memicu kanker. Ia menyarankan jika membeli kacangm belilah yang utuh dan giling sendiri dirumah. Saat sudah digiling pun jangan terlalu lama.
Makan Daging Terlalu Banyak Pemicu Kanker
Bagi yang suka daging, Ulrike juga memberi saran dan memberi takaran untuk konsumsi daging baiknya hanya setangah kilo untuk seminggu. Sebutnya, konsumsi daging berlebihan meningkatkan risiko kanker. Terutama daging merah yang banyak mengandung zat besi yang memicu kanker. Kendati demikian, zat besi tidak memicu kanker, terlalu banyak makan daging meningkatkan risiko.
Baca Juga : Benarkah Erdogan Bawa Masyarakat Turki Menjadi Ateis?
“Masalah sebenarnya adalah dari cara pengolahannya. Jika digoreng atau dibakar terlalu lama hingga coklat tua akan menciptakan beragam unsur pemicu kanker. Saat dibakar daging akan mengandung hidrokarbon poli-aromatik dan Amino hetero-siklik jika memasak daging sampai kecoklatan.” Tambahnya.
Tutupnya, makanlah sedikit Bad Guys dan perbanyak makan Good Guys. Dengan demikian, risiko kanker akan turun. Kombinasikan dengan bahan campuran yang berimbang. (Ikok)