Milenianews.com, Bogor— Komite sekolah atau Parent Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMA Bina Insani bekerja sama dengan pihak sekolah menyelenggarakan seminar pendidikan bertajuk “We Listen and We Don’t Use Drugs” yang membahas bahaya narkoba bagi generasi muda. Seminar tersebut diadakan pada hari Jumat, 17 Januari 2025, di Aula SMA Bina Insani, Bogor.
Seminar tersebut menampilkan Mulyanto, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog berpengalaman dalam menangani kasus kecanduan narkoba, sebagai pemateri utama.
Kegiatan seminar dibuka oleh Kepala SMA Bina Insani, Cucup Shohibul Maqomat, S.Pd. Dalam sambutannya, Cuy (panggilan akrabnya), mengingatkan para siswa untuk selalu berhati-hati terhadap penyebaran narkoba yang semakin marak di kalangan remaja.
“Kebanyakan penyebaran narkoba awalnya dilakukan melalui rokok. Narkoba sering kali disisipkan melalui rokok, begitu pula dengan vape, kalian juga harus berhati-hati,” ujar Cuy dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Senada dengan Cuy, ketua PABBI SMA Bina Insani, Dita Prisanti Agusta, berharap para siswa dapat menyimak seminar ini dengan baik agar materi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi mereka dalam menghadapi tantangan terkait narkoba.
Dalam pemaparannya, Mulyanto menjelaskan bahwa tingginya jumlah narkoba yang masuk ke Indonesia disebabkan oleh kemudahan akses di negara kepulauan ini.
“Indonesia memiliki 17.500 pelabuhan, baik besar maupun kecil. Sayangnya, jumlah personel pengamanan, termasuk anjing pelacak, masih sangat terbatas. Seiring bertambahnya usia, kemampuan anjing pendeteksi pun semakin menurun,” jelas Mulyanto.
Lebih lanjut, Mulyanto menyoroti bahwa mayoritas pengguna narkoba adalah remaja. Motif utama remaja dalam menggunakan narkoba adalah keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari teman sebaya, kurangnya rasa percaya diri, serta masalah dalam keluarga yang membuat mereka mencari pelarian melalui narkoba.
“Pemakai narkoba biasanya cenderung agresif. Mereka yang terjerumus biasanya karena kurangnya pengawasan dari orang tua, lingkungan yang mendukung penggunaan narkoba, serta pengaruh teman sebaya,” tambahnya.
Baca Juga : Siswa SMA Bina Insani Sit In dan Campus Visit ke Universitas Indonesia
Seminar ini juga menghadirkan sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman. Salah satu siswa, Arkaan dari kelas XI-4, berbagi pengalamannya ketika di pesantren pernah diajak menggunakan narkoba. Ia mengaku beberapa kali ditawari dan bahkan diintimidasi, namun berhasil menghindari ajakan tersebut.
“Teman-teman harus berhati-hati. Tidak hanya orang yang suka bergaul yang menjadi target penyebaran narkoba, tetapi orang pendiam seperti saya juga bisa menjadi sasaran,” pesan Arkaan kepada rekan-rekannya.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan para siswa semakin sadar akan bahaya narkoba dan mampu menjaga diri serta lingkungan mereka dari ancaman narkoba.