Oleh: Sylvia Limmanto & Shalihah Khairunnisa
Tiap hari untaian kata kasar keluar dari mulut mereka,
Kata demi kata dirangkai dan dilontarkan,
Tanpa memperdulikan hati kecilku yang kian terluka,
Semua kalimat itu masuk begitu saja,
hingga menancap ke hati yang paling dalam.
Hati kecilku terus menjerit dan memberontak,
Tak ingin lagi mendengar cacian dan kalimat hina itu.
Meski begitu, hati nurani memilihi untuk diam,
Demi kedamaian hidup di masa depan.
Dipikirkan pun percuma,
Manusia bodoh seperti itu sudah tak lagi berarti.
Dilawan hanya akan sia-sia,
Sebab semua untaian kataku tak akan didengar.
Wahai diriku di masa lalu dan masa kini
Terima kasih telah berjuang dan tetap berdiri tegak
Biarlah mereka terus berkata-kata,
Hingga mulutnya berbusa dan bosan.
Ingatlah akan karma yang senantiasa ada.
Ayo! semangat diriku!
Demi masa depan yang cerah,
Dimana kamu bisa hidup bahagia