Ketua IPAU Paparkan Komunikasi Efektif dan Resolusi Konflik pada Latihan Kepemimpinan Dasar LDK UIN Ar-Raniry

Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh, Rifki Ismail, S.Ag., M.Pd, menjadi pemateri kegiatan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Aula Pascasarjana UIN Arraniry Banda Aceh, Sabtu (1/11/2025). (Foto: Dok IPAU Banda Aceh)

Milenianews.com, Banda Aceh— Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh, Rifki Ismail, S.Ag., M.Pd, tampil sebagai pemateri dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Aula Pascasarjana UIN Arraniry Banda Aceh, Sabtu (1/11/2025).

Dalam sesi pelatihan tersebut, Rifki membawakan materi bertema “Komunikasi Efektif dan Resolusi Konflik” yang disambut dengan antusias oleh para peserta dari berbagai prodi tersebut.

Dalam pemaparannya, Rifki menegaskan bahwa kemampuan komunikasi yang baik merupakan kunci utama dalam kepemimpinan. Menurutnya, seorang pemimpin tidak cukup hanya pandai berbicara, tetapi harus memiliki seni memahami manusia dan kepekaan dalam menyampaikan pesan.

“Kata bisa menyembuhkan, tapi juga bisa menghancurkan. Pemimpin sejati bukan yang banyak bicara, tapi yang tahu kapan bicara, bagaimana menyampaikan, dan untuk apa ia berbicara,” ujarnya di hadapan peserta.

Rifki menjelaskan bahwa komunikasi efektif tidak hanya berbicara dengan lancar, tetapi juga mendengar dengan empati, menjaga sopan santun, dan memahami audiens. Ia menyampaikan bahwa komunikasi yang buruk sering kali bukan karena niat jahat, tetapi karena miskomunikasi yang tak disadari.

Ia kemudian menguraikan empat hambatan utama dalam komunikasi, yaitu emosi yang mendahului logika, prasangka dan asumsi tanpa klarifikasi, bahasa tubuh dan nada suara yang salah tafsir, serta miskomunikasi digital di grup WhatsApp atau media sosial.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Rifki menekankan pentingnya mengendalikan ego, memperjelas niat, dan mengedepankan tabayyun sebelum bereaksi terhadap suatu informasi. Ia juga menegaskan bahwa komunikasi yang efektif dapat dibangun melalui lima kunci utama: mendengarkan untuk memahami, bukan untuk membalas; berbicara dengan jelas dan sopan; menggunakan empati, bukan emosi; menghargai perbedaan sudut pandang; serta menggunakan kata-kata yang membangun, bukan menjatuhkan. “Kata yang salah bisa melukai, tapi kata yang benar bisa menyembuhkan,” ucapnya.

Baca Juga : Wabup Aceh Utara Apresiasi IPAU Youth Meeting 2025

Pada bagian kedua materinya, Rifki membahas topik resolusi konflik dengan mengutip ayat dari QS. Al-Hujurat ayat 10, yang menegaskan pentingnya perdamaian dan persaudaraan dalam menyelesaikan perbedaan.

Lebih lanjut, Rifki menguraikan strategi penyelesaian konflik berbasis nilai-nilai Islam dan budaya Aceh, di antaranya dengan melakukan tabayyun atau klarifikasi sebelum bereaksi, musyawarah melalui diskusi terbuka tanpa debat kusir, ta’aruf dan tawassuth yakni saling mengenal serta bersikap moderat, dan terakhir, ish lah yaitu membangun perdamaian dengan niat yang tulus.

Rifki menutup materinya dengan pesan reflektif yang mengandung makna kepemimpinan dan pembentukan karakter: “Perhatikan pikiran Anda, itu akan menjadi kata-kata Anda. Perhatikan kata-kata Anda, itu akan menjadi tindakan Anda. Perhatikan tindakan Anda, itu akan menjadi kebiasaan Anda. Perhatikan kebiasaan Anda, itu akan menjadi karakter Anda. Dan perhatikan karakter Anda, karena itu akan menjadi takdir Anda.”

Kegiatan LKD SEMA FDK UIN Ar-Raniry tahun 2025 ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa yang komunikatif, solutif, dan berkarakter. Melalui kehadiran ketua IPAU Banda Aceh sebagai pemateri, semangat penguatan kapasitas pemuda semakin nyata dalam mendorong lahirnya generasi kampus yang mampu memimpin dengan kata, hati, dan aksi nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *