HIMA IKTAFI STEI SEBI Gelar HES Insight VI Kupas Tentang Etika dan Profit:  Apakah Bisa Diterapkan Bersamaan?

Himpunan Mahasiswa Ikatan Keluarga Talaqqi Fiqih Muamalah (Hima IKTAFI) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Depok menyelenggarakan HES Insight VI Road To Milad Ke 5 Tahun Prodi HES "Antara Etika dan Profit: Dinamika Hukum Investasi Halal di Era Saham Digital", di Gedung SEBI Hall Depok, Senin (25/11/2024). (Foto: Dok STEI SEBI)

Milenianews.com, Depok– Himpunan Mahasiswa Ikatan Keluarga Talaqqi Fiqih Muamalah (Hima IKTAFI) Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Depok menyelenggarakan HES Insight VI Road To Milad Ke 5 Tahun Prodi HES yang mengangkat tema “Antara Etika dan Profit: Dinamika Hukum Investasi Halal di Era Saham Digital”. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung SEBI Hall Depok, Senin,  25 November 2024.

Kegiatan ini dibuka oleh MC yaitu saudara Hamman Yahya dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ja’far Abdurrahim, dilanjutkan  menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars STEI SEBI.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Ustadz Dr. Rio Erismen Armen, Lc., M.A. Juga hadir juga Ketua Umum HIMA IKTAFI periode 2024-2025 Ali Arifin Nasution beserta pengurus lainnya.

HES Insight VI ini menghadirkan narasumber luar biasa yaitu Ardiansyah Pratomo Saputra, S.E.I., M.E yang merupakan seorang yang bergelut di bidang Islamic Economics, Enterpreneur, Charity and Empowerment Specialist. Ia sudah kurang lebih 10 tahun bekerja di Islamic Non Government Organization (NGO).

Muhammad Zhilal Al Haq selaku ketua pelaksana HES Insight VI dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh hadirin dalam acara ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kasih banyak kepada seluruh panitia yang sudah mempersiapkan dan mempersembahkan acara sebaik mungkin. “Serta ucapan terimakasih pula kepada narasumber yang sudah berkenan memenuhi undangan kami,” kata Zhilal dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

“HES Insight VI ini adalah seminar yang merupakan salah satu dari banyak program kerja di Himpunan Mahasiswa yang menjadi wadah untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan gagasan bagi mahasiswa prodi HES khususnya dan juga mahasiswa SEBI umumnya. Yang menjadi pembeda HES Insight VI ini ialah dibalut dengan pembukaan acara Milad Prodi HES ke 5 tahun dan juga bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional,” ungkap Ali Arifin Nasution, ketua HIMA IKTAFI dalam sambutannya.

Selanjutnya Dr. Rio Erismen  dalam sambutannya memperkenalkan Prodi HES kepada para hadirin dengan menyampaikan latar belakang dibentuk prodi ini, serta beberapa profil lulusan yang bisa dipilih oleh para mahasiswa nantinya. Ia juga mengajak seluruh hadirin untuk mencintai apa yang dimiliki saat ini termasuk nikmat bisa kuliah. Setelah itu ia juga meresmikan pembukaan acara Milad HES dengan memotong pita sebagai simbolis.

Baca Juga : IKTAFI dan Prodi HES STEI SEBI Adakan Seminar Kompetensi Advokat Syariah Tangani Suatu Perkara

Mengawali seminar tersebut, Lungguhan Hamonangan Harahap selaku moderator bertanya kepada narasumber, “Apa yang harus kami lakukan dan apa yang harus kami hindari selama berkuliah di SEBI dan menjadi mahasiswa?”

Narasumber yang akrab disapa Bang Ardi menyampaikan bahwa yang perlu dilakukan, diperhatikan ketika kuliah adalah niat, dan juga hindari melawan dosen.  “Karena ada keberkahan dari apa yang mereka lakukan,” kata Bang Ardi.

Bang Ardi mengatakan bahwa setidaknya ada tiga  etika yang dapat diterapkan dalam investasi saham syari’ah yakni etika berupa tanggung jawab sosial, keadilan distributif, dan keberlanjutan. “Tiga etika adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam investasi setelah memastikan mekanisme bisnisnya terhindar dari larangan riba’, maisyir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan aktivitas haram lainnya,” tegas Bang Ardi.

Etika pertama ialah tanggung jawab sosial, dimana investasi halal harus mendorong nilai-nilai positif di masyarakat, seperti menciptakan lapangan kerja, mendukung pengembangan komunitas, atau membiayai proyek yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya sebuah perusahaan yang mengembangkan produk kesehatan halal atau energi terbarukan. “Investor yang menanamkan modal pada perusahaan seperti ini tidak hanya mengejar profit tetapi juga berkontribusi pada kebaikan sosial,” ujarnya.

Etika kedua adalah keadilan distributif, di  mana investasi halal bertujuan untuk mendistribusikan keuntungan secara adil antara semua pihak yang terlibat. Tidak ada pihak yang boleh dieksploitasi atau dirugikan dalam aktivitas ekonomi.

“Contohnya terdapat pada skema mudharabah (bagi hasil). Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan awal antara investor dan pengelola dana, sedangkan kerugian ditanggung bersama secara proporsional.,” paparnya.

Etika ketiga yaitu keberlanjutan. Isu keberlanjutan beberapa tahun terakhir menjadi perhatian banyak  orang.  Dalam investasi halal juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial jangka panjang.

“Dimensi keberlanjutan ini sejalan dengan prinsip maqashid syariah, yaitu menjaga keseimbangan dan harmoni di bumi. Contohnya investasi pada perusahaan yang memproduksi makanan organik halal dengan praktik ramah lingkungan atau perusahaan energi hijau,” kata Bang Ardi.

Baca Juga : HIMA SHAF STEI SEBI Selenggarakan Bedah PSAK 405: Akuntansi Mudharabah

Jadi, apakah penerapan etika dan profit dalam investasi halal itu mungkin dijalankan? Bang Ardi menjawab,  etika dan profit mungkin dan bisa untuk diterapkan secara bersamaan.

“Jadi kita tidak hanya mementingkan keuntungan saja, akan tetapi juga memperhatikan niat dan mindset kita. Mindset yang kita bangun dalam investasi adalah Investasi atau bisnis pasti rugi, resiko nya kaya karena dalam definisi investasi ialah penempatan dana atau aset dengan harapan mendapatkan keuntungan atau nilai tambah di masa depan,” ujarnya.

Di  akhir pemaparannya,  ia juga mempraktikkan cara membeli saham di era digital yang serba mudah untuk mengaksesnya. Ia juga berpesan agar mahasiswa sebelum terjun ke dunia investasi untuk belajar terlebih dahulu seperti halnya dalam seminar ini, dan cari pembelajaran lainnya.

Peserta sangat antusias dalam mengikuti seminar itu terlihat dari jumlah hadirin yang mencapai sekitar 100 orang, ditambah ada doorprize yang sudah disiapkan panitia. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi foto bersama narasumber, tamu undangan bersama seluruh panitia dan peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *