Milenianews.com, Bengkulu– Dua orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Depok menjadi perwakilan dari Kelompok Studi Ekonomi Islam IsEF (KSEI IsEF) dalam kancah nasional yaitu Rakernas FoSSEI se- Indonesia dengan mengangkat tema “Resilience of Multi-Sector through Technology Information to Strengthen Inclusive and Sustainable Islamic Economic Growth.” Kegiatan ini diselenggarakan di UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu, Kamis – Sabtu, 16-18 Januari 2025.
Adapun mahasiswa tersebut adalah Muhammad Fikri Firdaus selaku Chairman of KSEI IsEF dan Tri Wahyuni yang merupakan Supervisor Departemen Pengembangan Kompetensi Intelektual (D’pensil) KSEI IsEF STEI SEBI sekaligus sebagai Sekretaris 2 FoSSEI Nasional yang baru saja dilantik. Keduanya sangat antusias mengikuti kegiatan itu dari awal hingga akhir.
Tri Wahyuni menyampaikan bahwa acara ini turut dihadiri oleh para akademisi, praktisi, mahasiswa, serta para penggerak ekonomi Islam dari berbagai kalangan termasuk dua orang mahasiswa STEI SEBI Depok. “Rakenas itu dirangkai dengan berbagai macam seminar dan diskusi yang tujuannya untuk menmberikan pemahaman lebih terkait peran teknologi informasi dalam memperkuat ketahanan sektor-sektor ekonomi serta mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi Islam yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Tri Wahyuni dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Seminar dan diskusi itu dimulai dengan sambutan dari Presidium Nasional FoSSEI, Rizqi Aulia Wildan Haqqi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi dan ekonomi dalam menghadapi berbagai tantangan global yang ada saat ini. “Pemanfaatan teknologi informasi bukan hanya sekadar solusi untuk efisiensi, tetapi juga sebagai kunci untuk memperkuat ketahanan sektor ekonomi yang beragam, yang pada gilirannya dapat mempercepat terciptanya pertumbuhan ekonomi Islam yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Rizqi.
Dalam sesi pemaparan materi, para narasumber yang merupakan ahli di bidang ekonomi Islam menyampaikan pandangan mereka tentang bagaimana teknologi dapat berperan dalam memperkuat sektor-sektor ekonomi seperti pertanian, perdagangan, dan industri. Salah satu narasumber yaitu Dr. Mohammad Faheem yang merupakan Assistant Profesor Thammasat University Thailand, menyatakan bahwa “Integrasi teknologi informasi dalam berbagai sektor ekonomi dapat menciptakan sistem yang lebih efisien, transparan, dan inklusif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang mendorong kesejahteraan umat.”
Selain itu, pembahasan tentang tantangan dan peluang dalam implementasi teknologi dalam ekonomi Islam juga menjadi fokus dalam diskusi ini. Narasumber lain, yaitu Flora Apriani, CFP PEPK and LMS Analyst OJK Bengkulu, mengungkapkan bahwa meskipun terdapat sejumlah tantangan, seperti ketimpangan akses terhadap teknologi di berbagai daerah, peluang untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan melalui teknologi sangat besar, terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan menengah. Begitu juga, menurut Anwar Saputra, ST yang merupakan Head of Sharia Insurance Marketing Bengkulu.
Para peserta acara juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab, yang memperkaya wawasan tentang penerapan teknologi dalam pembangunan ekonomi Islam yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui acara ini, FoSSEI berharap dapat membuka jalan untuk kolaborasi antara sektor teknologi, akademisi, dan praktisi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Islam yang lebih baik.
Acara ini juga mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan ekonomi yang tidak hanya mengutamakan keuntungan semata, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Di akhir hari pertama penyelenggaraan Rakernas itu Tri Wahyuni menyampaikan kesannya selama mengikuti acara tersebut. Ia bersyukur dan bangga mendapat kesempatan untuk hadir mewakili STEI SEBI sehingga ia mendapat banyak relasi dan pengalaman baru.
Hal itu dapat dilihat setelah ia dilantik menjadi Sekretaris 2 FoSSEI Nasional. “Alhamdulilah atas segala sesuatunya yang Allah berikan. Aku merasa bersyukur dan bangga meskipun ada sedikit rasa takut dengan amanah baru yang aku terima,” ujarnya.