Milenianews.com, Jakarta– Kalau dulu kuliah identik dengan absen manual dan slide PowerPoint yang bikin ngantuk, maka Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sekarang bikin semua itu kayak masa lalu yang harus ditinggalin. Di Wisuda UBSI ke-61, yang digelar di BSI Convention Center Kaliabang, Bekasi, Senin (14/4) lalu, dan berlangsung penuh haru dan bangga, Rektor UBSI Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi nggak cuma kasih ucapan selamat, tapi juga membocorkan betapa ngebutnya transformasi digital yang lagi digeber kampus ini.
UBSI saat ini udah jadi “Kampus Digital Kreatif” yang bukan hanya slogan semata, tapi benar-benar diterjemahkan ke dalam berbagai sistem dan layanan. Mulai dari sistem pembelajaran digital, pelaporan dosen, sampai layanan akademik yang full daring. Bahkan, UBSI juga ngeluncurin ijazah digital yang udah bisa diakses langsung lewat platform resmi. Jadi, nggak ada lagi tuh cerita ijazah nyangkut di map lusuh bertahun-tahun.
Rektor juga menegaskan bahwa transformasi digital ini nggak asal-asalan. Sistem yang dibangun berbasis pada teknologi informasi mutakhir, dan setiap proses selalu mempertimbangkan user experience mahasiswa dan dosen. Tujuannya? Biar kampus bisa lebih efisien, transparan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Karena pendidikan bukan lagi soal datang ke kelas, tapi soal bagaimana kita terus belajar di mana saja dan kapan saja.
Baca Juga : Bangun Skill Masa Depan, UBSI Kampus Tangerang Siapkan Siswa SMK GAMA Hadapi Dunia Digital
Selain itu, UBSI juga berinovasi lewat berbagai platform kreatif seperti BSI News, BSI Career Center, BSI Entrepreneur Center, hingga BSI Innovation Center. Semua itu dirancang buat mendorong mahasiswa nggak cuma jago teori, tapi juga siap jadi praktisi yang langsung nyemplung di industri kreatif, digital, dan teknologi.
Dengan semua pencapaian dan inovasi ini, UBSI membuktikan kalau kampus bisa relevan tanpa harus kaku. Bisa tetap punya nilai-nilai akademik, tapi juga gesit ngikutin perkembangan zaman.
“UBSI bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat tumbuhnya talenta yang siap bersaing di ekosistem digital Indonesia,” tegas Prof. Wahyudi.