News  

Doa Bersama Menandai Sepekan Tragedi Cristchurch, Selandia Baru Hening Selama 2 Menit

Milenianews.com, Jakarta – Selandia Baru adakan doa bersama dan melakukan pemutaran suara adzan di semua televisi, radio nasional selama dua menit. Perayaan tersebut sebagai penanda satu minggu sejak serangan di Cristchurch.

Perdana Menteri Jacinda Ardern ikut bergabung degan ribuan pelayat yang berkumpul di dekat masjid An-Noor, salah satu dari dua masjid tempat penembakan Jumat lalu.

Imam Sholat Jumat saat penembakan di Masjid An-Noor, Gamal Fouda mengatakan, “Kami patah hati, namun kami tidak hancur,” ujarnya di lokasi. Lima puluh orang terbunuh dan lusinan lainnya terluka dalam serangan Jumat lalu tersebut.

Baca Juga : Ajarkan Menulis Pada Generasi Milenial Lewat Workshop Jurnalistik

Ardern : Selandia Baru Berduka, Semua Berduka Termasuk Saya

Seorang supremasi kulit putih asal Australia, Brenton Tarrant, saat ini telah didakwa dengan kasus satu pembunuhan dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna menemukan tuduhan lainnya. Seperti kepemilikan dan penggunaan senjata. Kamis (21/03) kemarin Ardern telah mengumumkan larangan semua jenis senjata semi-otomatis.

Pada Jumat ini ribuan orang berkumpul di Taman Hagley, dekat Masjid An-Noor, sebagai perayaan hari Nasional Refleksi Jumat untuk para korban.

Semua warga Selandia Baru seketika hening selama dua menit saat penyiaran Adzan yang disiarkan di semua Televisi dan Radio Nasional pada pukul 13.00, waktu setempat.

Ucapan duka juga terlontar dari Ardern, dalam pidato sebelumnya, “Selandia Baru berduka, kami semua berduka, termasuk saya,” ujarnya dimuat BBC Inggris, Jumat (22/03).

Umat Islam Itu Satu Tubuh

Seperti disampaikan Gamal Fouda dalam sebuah ceramahnya, bahwa umat muslim itu satu tubuh. Saat bagian tubuh ada yang menderita, seluruh tubuh merasakan sakitnya.

“Menurut Nabi Muhammad SAW, orang-orang beriman dalam kebaikan, belas kasih, dan simpati mereka adalah seperti satu tubuh. Ketika ada bagian tubuh yang menderita, seluruh tubuh merasakan sakit,” paparnya.

Saat itu Ia ada di Masjid An-Noor saat kejadian dan mengatakan kepada pria bersenjata, bahwa Ia (Pria Bersenjata) telah menghancurkan hati jutaan orang di seluruh dunia.

“Hari ini, dari tempat yang sama, aku melihat keramaian dan aku melihat cinta dan kasih sayang. Kita hidup, kita bersama, kita bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun memecah belah kita,” lanjutnya.

Baca Juga : Gelar Talkshow StartUp, Sebagai Potensi Bisnis Masa Depan

Terdapat Sebuah Pemakaman Massal Untuk 30 Korban

Pengamat Jonh Clark mengatakan pesan yang disampaikan Gamal sangat mendalam. Ia memaparkan dalam pesan itu akan membuat orang-orang harus berpikir dulu sebelum berbuat sesuatu.

“Orang-orang akan memikirkan kembali bagaimana mereka bereaksi, bagaimana mereka berpikir, dan bagaimana mereka kadang-kadang berbicara,” paparnya.

Di tempat dekat Masjid An-Noor juga dibuat sebuah pemakaman massal untuk 30 orang korban, termasuk di dalamnya korban termuda Mucaad Ibrahim berusaia 3 tahun, yang terbunuh di Masjid An-Noor. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *