Milenianews.com, Sumenep– Idul Adha tahun lalu meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi warga Pulau Sabuntan, salah satu pulau terluar di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, daging qurban terhidang di meja-meja rumah warga. Senyum tulus dan air mata haru menyambut kedatangan hewan qurban yang menempuh perjalanan laut berjam-jam menggunakan perahu kayu sederhana.
Program qurban yang digagas Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) berhasil menjangkau wilayah yang selama ini nyaris tak tersentuh. Di balik keberhasilan itu, tersimpan cerita perjuangan dan kepedulian yang menyentuh hati.
“Kami di sini sangat bersyukur dan bahagia. Sudah bertahun-tahun kami tidak merasakan daging qurban. Alhamdulillah, tahun lalu BMH hadir membawa kebahagiaan hingga ke tempat kami,” ujar Mudzir, pengasuh Pondok Pesantren Rahmatul Ulum yang juga menjadi relawan dalam pendistribusian qurban.
Kuatnya Rasa Persaudaraan
Qurban yang disalurkan oleh para donatur melalui Laznas BMH tak hanya menghadirkan kelezatan sesaat, namun juga membawa harapan baru dan perasaan dipedulikan bagi masyarakat yang hidup dalam keterbatasan infrastruktur dan akses.
Data dari BMH Jawa Timur mencatat, puluhan ekor kambing dan sapi berhasil disalurkan ke berbagai pelosok, termasuk Pulau Sabuntan, dengan melibatkan relawan lokal dan mitra strategis. Semuanya dijalankan dengan semangat amanah, profesional, dan tepat sasaran.
Baca Juga : BMH Resmikan Asrama Pesantren Nurur Rahmah, Hadirkan Semangat Baru bagi Santri di Probolinggo
Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menyampaikan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan program qurban.
“Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar di tahun ini, BMH bisa kembali menyalurkan hewan qurban hingga ke ujung-ujung negeri, termasuk ke Pulau Sabuntan. Kami ingin memastikan tidak ada senyum yang tertinggal saat Idul Adha tiba,” ujrnya, Rabu (23/4/2025).
Qurban untuk Keadilan Sosial
Kehadiran qurban di pulau terpencil ini menjadi bukti bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk menghadirkan keadilan sosial. Lebih dari sekadar ritual tahunan, qurban menjadi simbol ukhuwah dan kepedulian yang menjembatani hati-hati yang selama ini terpinggirkan.
BMH mengajak seluruh elemen bangsa—pemerintah, donatur, dan masyarakat umum—bahu-membahu mewujudkan qurban yang inklusif dan merata. Karena di balik setiap daging yang dibagikan, ada harapan yang ditegakkan, ada ukhuwah yang dikuatkan.
“Mari lanjutkan jejak kebaikan ini. Agar tak ada lagi saudara kita yang merasa sendiri di hari yang seharusnya penuh makna. Bersama BMH, qurban bisa sampai ke mana pun, bahkan hingga ke batas negeri,” tutup Muslim.