Cara Kenali Dimsum yang Masih Segar

Milenianews.com – Dimsum, kuliner yang awalnya disajikan saat pagi hari di Hong Kong guna menggugah selera ini sekarang sangat populer. Di Indonesia, dimsum sudah sangat mudah ditemui di sekian banyak kota.

Pedagang kaki lima, kedai sederhana, hingga restoran hotel, semua menawarkan ragam varian dimsum yang sulit untuk ditolak. Tapi, sebagaimana makanan lain, menyantap dimsum selagi masih segar merupakan kenikmatan lain yang diburu.

Sous Chef Millennium Hotel Sirih Jakarta Suparjan pun membagikan cara sederhana untuk mengidentifikasi tingkat kesegaran dimsum.

“Pertama, yang pasti dimsum harus dilihat secara langsung. Karena setelah lama, dimsum bakal berubah. Setiap varian punya ketahanan berbeda,” katanya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2019.

Baca juga: Satu-Satunya di Dunia, Ada Bakmi Jawa Kemasan Kaleng

Lelaki yang sudah punya jam terbang 25 tahun dalam mengolah chinese food tersebut mengatakan, kunci membuat dimsum berada di tumisan bawang putih dan minyak wijen.

Karenanya, harum minyak wijen yang masih tercium jadi salah satu identifikasi mudah dimsum masih segar. “Kalau sudah dipanaskan kembali, nggak akan muncul aroma itu (minyak wijen). Pas dikukus pertama, aroma itu baru keluar,” tambahnya.

Pembuatan dimsum sendiri, kata Chef Suparjan, sangat mengutamakan bahan baku segar. “Karena kalau bahannya sedikit saja jelek, bakal langsung kelihatan secara tampilan dan pas dicicip rasanya lain,” ujarnya.

 

Waktu Terbaik Makan Dimsum

Sumber: liputan 6

Mengingat sangat mementingkan kesegaran bahan, Chef Suparjan menyarankan, dimsum harus dimakan setelah matang dan selagi panas. “Kalau misalnya didiamkan setengah jam saja, pasti sudah lain. Jadi, matang-makan, matang-makan,” katanya.

Ia mengatakan, udang dan ayam yang biasanya jadi bahan baku pembuatan dimsum punya ketahanan rasa berbeda setelah diolah.

Baca juga: Yuk Intip Laudya Cynthia Bella Belajar Masak Telur Dadar

“Udang itu harus di hari yang sama. Diolah langsung dimakan. Kalau bisa jangan sampai ganti hari. Beda dengan ayam. Ayam misalnya pagi datang, langsung diolah, sampai besok pagi masih enak. Tapi, kalau sudah siang rasanya lain,” tuturnya.(AFR)

Sumber: Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *