News  

Kunjungan 4 Hari ke  Fujian, China, Prof. Rokhmin: Ini Kunjungan yang Produktif dan Mencerahkan

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS  memenuhi undangan Kemenlu Tiongkok, Pemerintah Propinsi Fujian, dan FPNU (Fujian Polytechnique Normal University) dari 17-20 Mei 2023. Ia terlibat dalam diskusi, menjadi pembicara kunci dan narasumber seminar, hingga kunjungan ke kawasan industri perikanan dan kawasan biota laut. (Foto-foto: Dok RD Institute)

Milenianews.com, Fujian- Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS  memenuhi undangan Kemenlu Tiongkok, Pemerintah Propinsi Fujian, dan FPNU (Fujian Polytechnique Normal University) dari 17 – 20 Mei 2023. Ia berkunjung selama empat hari dalam kapasitasnya sebagai Guru Besar IPB, ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan, dan penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan.

Dalam kunjungan  tersebut, Prof. Rokhmin  didampingi istri tercinta, Dr. Ir. Pigoselpi Anas, MSi (dosen Politeknik Ahli Usaha Perikanan) dan Dr. Fendi Sondita (mewakili dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University).

“Kunjungan empat hari di Provinsi Fujian, China ini menjadi kunjungan yang produktif, mencerahkan, dan bermanfaat,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Sabtu (20/5/2023).

Ia menyebutkan, pada hari pertama, 17 Mei jam 09.00 – 12.00, ia menghadiri diskusi dengan Prof. Lai (Rektor FPNU) dan para dekan serta direktur Kerja Sama Internasional tentang kerja  sama dengan IPB University di bidang: (1) pendidikan (pertukaran dosen dan mahasiswa, beasiswa, dan academic exchanges lainnya); (2) penelitian dan pengembangan; dan (3) implementasi kerjasama triple helix (Perguruan Tinggi, Industri/Swasta atau BUMN, dan Pemerintah) untuk mengisi Kawasan Industri Perikanan Terpadu di China dan Indonesia dalam kerangka kerja  sama “Two Countries Twin Parks” antara China dengan Indonesia yang sudah berjalan sejak 2015.

Di China, kata Prof. Rokhmin,  kawasan industri perikanan itu terletak di Yuanhong Investment Zone, Fuqing, Fujian di lahan seluas 60 km2. Sedangkan di Indonesia, tersebar di tiga kawasan industri: Bintan, Aviarna Semarang, dan Batang.

“Semua kerja sama antara IPB University dengan FPNU ini hanya mencakup industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perairan, akuakultur, perikanan tangkap, dan marketing-nya,” ungkap Prof. Rokhmin.

Pada hari yang sama, pukul  14.00 – 15.30, Prof. Rokhmin berkesempatan untuk berkunjung ke Kawasan Industri Perikanan Terpadu di dalam Yuanhong Investment Zone, Fuqing.

Pada hari kedua,  18 Mei 2023, pukul  10.30 – 12.30, Prof. Rokhmin tampil sebagai keynote speaker (pembicara kunci) dan narasumber di The Sixth 21st Century Maritime Silk Road Exposition and Cross-Straits Trade Fair  di Kota Fuzhou.

Kunci Sukses Program Pemberdayaan Nelayan di Fujian

Pada 19 dan 20 Mei 2023, Prof. Rokhmin dan rombongan mengunjungi kawasan budidaya laut (abalone, yellow croakers atau ikan tigawaja kuning, dan rumput laut jenis kelp), program pengentasan kemiskinan (pemberdayaan) nelayan, dan kawasan industri pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Lianjiang dan Kota Ningde, Provinsi Fujian.

“Program pemberdayaan nelayan yang  dilakukan saat Xi Jinping menjadi gubernur Propinsi Fujian 2003-2009 sangat berhasil,” ujar Prof. Rokhmin.

Ia lalu menguraikan langkah-langkah yang dilakukan Xi Jinping  sebagai berikut: Pertama, jumlah nelayan tradisional (perahu kecil dengan outboard motor dan alat tangkap gill nets) yang semula berjumlah 20.000 orang dikurangi menjadi 8.000 orang.

“Dengan 8.000 nelayan itu lalu teknologi penangkapan ikan (kapal dan alat tangkap) nya dimodernisir. Sehingga, hasil tangkap per satuan upaya (CPUE) nya meningkat, dengan sumberdaya ikan tetap lestari (sustainable),” ujarnya.

Kedua, industri pengolahan ikan dikembangkan dengan kualitas tingkat dunia.

Ketiga, pemasaran ikan hasil tangkap dari nelayan dijamin pemerintah, dengan harga yang menguntungkan nelayan.

“Sebanyak 12.000 nelayan lainnya disediakan pekerjaan lain. Mereka dilatih untuk bekerja di perikanan budidaya laut, industri pengolahan hasil perikanan, hortikultur, home industri, dan matapencaharian lainnya yang produktif,” paparnya.

Keempat, kata Prof. Rokhmin, perumahan nelayan yang bersih, sehat, asri, nyaman, dan aman dibangun oleh pemerintah dan diberikan secara gratis kepada para nelayan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *