Berlabuh di Dermaga yang Salah

puisi-berlabuh-di-dermaga-yang-salah

Oleh Hadi Suroso

Hari-hari berlalu menjadi kisah baru tanpamu. Kisah yang dulu tak pernah berani untuk kubayangkan. Meski hanya untuk sedetik waktu. Saat sepenuh hati ini hanya untukmu.

Dalam setiap waktu kebersamaan kita. Rasanya, tidak ada keindahan seindah kisah yang kita miliki. Semua begitu sempurna. Tingkat terbaik dari sebaik-baiknya suatu hubungan.

Kini semua itu tinggallah cerita. Hanya tinggal sebatas kisah yang enggan untuk kukenang. Hanya sepenggal episod dalam kisah utuh hidupku. Setidaknya yang terjadi hingga detik ini.

Awalnya keras ku menolak. Mulanya ku tak rela itu terjadi. Namun… sekeras apa ku tak menerima, sehebat itu pula hati terkecewakan.

Akhirnya ku memilih berdamai dengan rasa sakit yang ada. Semata untuk mengasihi diri dari perihnya luka. Sekedar memantik berani. Mengusir semua ketakutanku. Berani melangkah lagi untuk mengawali kisah baru tanpamu.

Kisahku masih panjang. Kisah yang akan menjadi kisah utuh cerita hidupku. Bukan kisah yang kubiarkan berhenti. Apalagi hanya berakhir sampai di sini.

Kini telah kusadari

Masih ada hari esok yang senantiasa menanti

Menunggu kisah baruku melukis indah hari-hari

Bisikkan tegas dalam hati

Buat apa terus memegang harap dari yang sudah memilih pergi ? Ternyata aku hanya buta selama ini

Hatiku telah berlabuh di dermaga yang salah

Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari  mengasah jiwa dan menggali hikmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *