Puisi  

Riak-riak Kecil di Antara Kita

Oleh Hadi Suroso

Merunut lagi waktu. Sejenak kita kembali ke belakang. Perjalanan kita memang tak luput dari berbagai tantangan, kadang diwarnai dengan pertengkaran atau selisih paham. Dan kita saling memahaminya sebagai riak-riak kecil. Bukan menjadi percikan yang melemahkan, namun justru menjadi pemantik tumbuhnya pengertian yang saling menguatkan, juga merekatkan.

Kita sudah terbiasa dengan itu.

Lalu dengan yang terjadi kemarin,  haruskah jadi meruncing? Perlukah menjadi besar? Bukankah itu juga sekedar riak seperti yang sudah-sudah?

Baiklah jika yang kemarin itu di luar yang bisa kamu terima, aku minta maaf. Sungguh aku minta maaf. Biar aku perbaiki untuk tidak  mengulang lagi ke depannya. Cuma tolong jangan terus menyiksaku dengan diammu.

Rupanya aku masih perlu terus belajar untuk lebih memahamimu.

Lalu…, jika nanti-nanti ada dariku yang mungkin membuatmu jadi bersedih, tolong jangan lagi diamkan aku.  Bicaralah dan beri tahu aku. Barangkali aku tidak menyadari.  Dan tolong jangan pernah berpikir aku berubah, karena aku memang tidak pernah berubah. Bagaimana mungkin aku berubah jika namamu di hatiku begitu melekat?

Ketahuilah…, kamu itu adalah sebuah jawaban dari do’a-do’a yang aku semogakan. Lantas, mungkinkah aku akan sia-siakan? Tak mungkin, tentu tidak mungkin.

Juga tidakkah kamu mengerti, perhatianku sepenuhnya tercurah hanya untukmu. Semata untuk membuatmu bahagia, meski tiada lagi waktu tersisa untukku memikirkan diriku sendiri.

Bagiku, bahagiamu adalah satu-satunya utamaku yang selalu aku upayakan. Maka tersenyumlah. Senyum manismu yang meneduhkan. Senyum yang membuatku tidak pernah takut menghadapi apapun. Senyum yang itu hanya milikmu. Merekah di antara bening dua matamu yang indah.

Jadi pertengkaran kita kemarin, cukuplah itu sekedar pemanis…., sebuah riak kecil yang  menggenapkan kisah kita jadi lebih berarti. Tidak perlu kita besar-besarkan.

Satu hal yang pasti…aku bersyukur memilikimu. Tiada yang lebih penting dari hadirmu di sisiku.  Dan percayalah, semua akan baik-baik saja, meski kadang pertengkaran di antara kita itu nyata. adanya.

Bogor, 29042025

Hd’s

Profil Penulis:

Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari  mengasah jiwa dan menggali hikmah.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *