News  

Sinergi BMH, Dinsos Balikpapan, dan Pertuni dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Tunanetra melalui Pelatihan Pijat Profesional  

BMH  Perwakilan Kalimantan Timur menyelenggarakan pelatihan keterampilan pijat profesional bagi penyandang tunanetra.  Program yang berlangsung selama 10 hari di Sekretariat Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Balikpapan ini merupakan hasil kolaborasi bersama Dinas Sosial Kota Balikpapan. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Balikpapan– Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Kalimantan Timur kian menunjukkan komitmennya dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat marjinal dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan pijat profesional bagi penyandang tunanetra.

Program yang berlangsung selama 10 hari di Sekretariat Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Balikpapan ini merupakan hasil kolaborasi bersama Dinas Sosial Kota Balikpapan.

Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan, Edi Gunawan, pada Rabu (7/5/2025), di Jalan Telaga Sari II, RT. 36, No. 007, Kelurahan Telaga Sari.

Sebanyak 10 peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang dirancang untuk memberikan bekal keterampilan praktis sekaligus pembentukan karakter dalam menjalankan profesi sebagai terapis pijat profesional.

Di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi dan semakin ketatnya pasar tenaga kerja, aksesibilitas terhadap lapangan pekerjaan bagi kelompok difabel menjadi isu penting yang perlu ditangani secara inklusif.

Melalui program ini, BMH tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun fondasi mental dan etika kerja yang kuat bagi para peserta.

“Insya Allah pelatihan ini bisa menjadi bekal sahabat tunanetra agar memiliki keterampilan pijat profesional. Dampaknya bukan sekadar membuka peluang usaha mandiri, tapi juga meningkatkan taraf hidup dan martabat mereka,” ujar Achmad Rifai, kepala Divisi Produktivitas dan Daya Saing BMH Kaltim.

Selama pelatihan, peserta mendapat bimbingan langsung dari instruktur berpengalaman, mulai dari teknik dasar pijat hingga standar pelayanan dan etika profesi.

Tak hanya itu, para peserta juga diberikan motivasi serta pembekalan tentang pentingnya sikap disiplin, kepercayaan diri, dan kesabaran dalam menjalankan aktivitas produktif.

BMH juga turut aktif menyediakan perlengkapan pendukung pelatihan, seperti alas tidur, minyak pijat, dan alat tulis, guna memastikan proses pembelajaran berjalan optimal dan dapat langsung diimplementasikan di lapangan.

Apresiasi datang dari Kepala Dinas Sosial Balikpapan, Edi Gunawan. Ia menyatakan bahwa sinergi antara lembaga sosial, pemerintah daerah, dan organisasi difabel sangat strategis dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.

Baca Juga : BMH ULZ Kolaka Salurkan 500 Kg Beras, 70 Paket Makanan, dan Dana Tunai untuk Santri Yatim dan Dhuafa  

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kolaborasi BMH, Dinsos dan Pertuni mendorong kemandirian ekonomi yang inklusif bagi tunanetra. Kami berharap program ini terus berlanjut dan bisa diperluas cakupannya,” tuturnya.

Achmad Rifai mengemukakan, program ini menjadi salah satu wujud nyata dari visi BMH dalam menggerakkan ekonomi umat melalui pendekatan humanis dan berkelanjutan.

Selain membuka peluang kerja, kegiatan ini juga meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme para peserta, sehingga mereka mampu hidup mandiri dan berkontribusi positif baik secara ekonomi maupun sosial di tengah masyarakat.

Ke depannya, BMH berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa di wilayah lain, dengan pola adaptif sesuai kebutuhan lokal, serta tetap berlandaskan prinsip pemberdayaan dan keberlanjutan. Dengan begitu, harapan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya akan terus mendekati kenyataan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *