Milenianews.com, Bogor—Para calon jamaah haji biasanya menyiapkan berbagai barang dan perlengkapan yang diperlukan untuk menunaikan ibadah haji. Termasuk ke dalamnya pakaian, dokumen yang harus dibawa, uang tunai, hingga obat-obatan.
Tapi, menurut R. Muhajir Affandi, MPd, ada dua bekal yang tidak boleh lupa dibawa oleh seseorang yang pergi menunaikan ibadah haji. Apakah itu? “Hati yang bersih (qolbun salim) dan niat untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya selama di Tanah Suci, termasuk di antaranya menolong orang-orang yang membutuhkan. Misalnya, menolong nenek-nenek atau kakek-kakek mengangkat barang,” kata Ustadz Muhajir Affandi saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jumat (17/5/2024) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Muhajir yang juga dosen UIKA Bogor, sekaligus melepas dan mendoakan salah seorang guru SD Bosowa Bina Insani, Dr M. Sudrajat MPd, yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini bersama istrinya.
Baca Juga : Siswa KB-TK Bosowa Bina Insani Laksanakan Peragaan Manasik Haji
Sebelumnya, Ustadz Muhajir membawakan tausiyah tentang pentingnya manasik hati, agar menjadi hati yang bersih (qolbun salim). Ia mengutip sebuah hadits yang menceritakan seorang lelaki menghadap Rasulullah.
“Ya Rasulullah, aku hanya mengerjakan shalat fardhu dan tidak ada shalat yang lain; aku hanya mengerjakan puasa Ramadhan dan tidak mengerjakan puasa yang lain; aku tidak punya uang untuk sedekah dan naik haji.” Lalu Rasulullah bertanya, “Lalu, masala hapa?” Lelaki itu menjawab, “Bagaimana aku mati hanya dengan membawa amal-amal wajib? Apakah aku bisa masuk surga?” Rasulullah menjawab, “Engkau bisa masuk surga bersama denganku, dengan catatan, jaga hatimu dari dua perkara. Yakni, menaruh dendam kepada orang lain, dan hasud (dengki) kepada orang lain.”
“Inilah pentingnya manasik hati,” tegas Ustadz Muhajir Affandi dalam rilis yang diterima Milenianews.com.