Milenianews.com, Jakarta – Pemerintah Arab Saudi akan membolehkan wisatawan asing non-muhrim, –berbeda jenis kelamin yang belum nikah- tinggal sekamar di penginapan yang di sewa.
Hal tersebut sejalan dengan diberikannya visa untuk keperluan wisata. “Wisatawan asing tak perlu lagi hal tersebut,” kata Badan Wisata Arab Saudi dikutip CNN Indonesia yang melansir AFP, Selasa (08/10).
Arab Saudi menerapkan peraturan pasangan yang akan menginap bersama harus menunjukkan buku nikah mereka. Jika tak ada, mereka harus terpisah.
Baca Juga : Diceraikan, Kini Perempuan Arab Akan Dapat Notifikasi
Sementara, bagi perempuan Saudi yang bepergian sendiri bisa memesan kamar hotel, dengan menunjukkan dokumen identitasnya.
Alasan pemerintah Saudi memberikan visa tersebut guna menjadikan sumber pendapatan baru selain dari industri minyak bumi dan izin ibadah umrah dan haji.
Langkah Antisipasi Pangeran Salman
Dilansir dari CNN Indonesia, Saudi hanya menerbitkan visa untuk berhaji, pekerja asing atau rombongan atlet yang mengikuti kompetisi olahraga.
Visa wisata dicanangkan oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman yang menjadi bagian dari visi 2030 pemerintah Saudi. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi jika produksi minyak bumi terus menurun.
Sementara, untuk warga Amerika Serikat, Australia dan sejumlah negara-negara di Eropa, pemerintah Saudi akan memberi visa secara elektronik saat kedatangan mereka.
Baca Juga : 1.600 Penduduk Arab Lakukan Operasi Ganti Kelamin
Perdebatan Kelompok Konservatif
Keputusan dikeluarkannya visa tersebut memicu kontra dari kelompok konservatif. Mereka menyebut khawatir Arab Saudi akan menjadi negara terbuka.
Para pelancong akan bebas terlihat mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai islam yang dianut selama ini. (Ikok)