News  

Arab Saudi Melaporkan Setidaknya 1.301 Orang Meninggal Selama Haji karena Cuaca Panas

Milenianews.com, Jakarta – Arab Saudi melaporkan bahwa setidaknya 1.301 orang meninggal selama pelaksanaan Haji tahun ini. Sebagian besar korban adalah jemaah tanpa izin resmi yang berjalan jauh di bawah panas yang intens. Haji tahun ini berlangsung di tengah gelombang panas, dengan suhu terkadang melebihi 50°C (122°F).

Melansir dari BBC Selasa (25/6), lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa perlindungan yang memadai, kata kantor berita resmi Saudi, SPA. Beberapa korban adalah orang tua atau penderita penyakit kronis.

Menteri Kesehatan Fahd Al-Jalajel mengatakan upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya stres panas dan cara mengurangi dampaknya.

Fasilitas kesehatan merawat hampir setengah juta jemaah, termasuk lebih dari 140.000 yang tidak memiliki izin, dan beberapa masih dirawat di rumah sakit karena kelelahan akibat panas.

“Semoga Allah mengampuni dan merahmati yang meninggal. Belasungkawa tulus kami sampaikan kepada keluarga mereka,” katanya.

Baca juga: Senyum Bahagia Santri Penghafal Al-Qur’an Binaan BMH Terima  Hewan Qurban dari Mulyosari Group dan PT Bara

Banjir kritik terhadap penanganan Haji di Arab Saudi

Arab Saudi telah dikritik karena tidak melakukan lebih banyak upaya untuk membuat Haji lebih aman, terutama bagi jemaah yang tidak terdaftar yang tidak memiliki akses ke fasilitas seperti tenda ber-AC dan transportasi resmi Haji. Suhu di Mekah mencapai 51,8°C, menurut pusat meteorologi nasional Arab Saudi.

Negara-negara di seluruh dunia telah memberikan pembaruan tentang jumlah warganya yang meninggal, tetapi Arab Saudi belum mengomentari secara terbuka jumlah kematian atau memberikan angka resmi hingga Minggu.

Kantor berita AFP mengutip seorang diplomat Arab yang mengatakan 658 orang Mesir telah meninggal. Indonesia mengatakan lebih dari 200 warganya kehilangan nyawa, sementara India melaporkan 98 kematian.

Pakistan, Malaysia, Yordania, Iran, Senegal, Sudan, dan wilayah otonom Kurdistan di Irak juga mengonfirmasi kematian jamaah.

Haji adalah ziarah tahunan yang dilakukan oleh umat Muslim ke kota suci Mekah. Semua Muslim yang secara finansial dan fisik mampu harus menunaikan haji setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka. Sekitar 1,8 juta orang berpartisipasi tahun ini, kata Arab Saudi.

Dampak dari jumlah kematian, terutama yang melibatkan jemaah tanpa izin, terus berkembang. Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mencabut lisensi 16 perusahaan pariwisata dan merujuk manajer mereka ke jaksa karena memungkinkan perjalanan haji ilegal ke Mekah.

Pada hari Jumat pekan lalu, Yordania mengatakan telah menahan beberapa agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan tidak resmi jemaah Muslim ke Mekah. Sementara itu, Presiden Tunisia Kais Saied memecat menteri urusan agama.

Baca juga: Presiden Iran Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Helikopter

Izin haji dialokasikan ke negara-negara berdasarkan sistem kuota dan didistribusikan ke individu melalui undian. Namun, biaya yang terlibat mendorong banyak orang mencoba ikut serta tanpa izin, meskipun mereka berisiko ditangkap dan dideportasi jika tertangkap.

Sebelum Haji, pihak berwenang Saudi mengatakan mereka telah mengusir ratusan ribu jemaah tanpa izin dari Mekah.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *