News  

Menuju Smart City, Teknologi Perlu Dimanfaatkan

Andrie Tjioe sampaikan, teknologi harus di manfaatkan guna membangun Smart city yang cerdas dan berkelanjutan pada Talk Show bersajuk ADvancing Coastal Area: Encouranging the Next Level Suistainable Development dalam gelaran Indonesia Samart Nation Award yang diselenggarakan oleh Citiasia di ICE BSD pada Kamis (8/8). (Foto: Nikita/Milenianews)
Andrie Tjioe sampaikan, teknologi harus di manfaatkan guna membangun Smart city yang cerdas dan berkelanjutan pada Talk Show bersajuk ADvancing Coastal Area: Encouranging the Next Level Suistainable Development dalam gelaran Indonesia Samart Nation Award yang diselenggarakan oleh Citiasia di ICE BSD pada Kamis (8/8). (Foto: Nikita/Milenianews)

Milenianews.com, Jakarta – Dalam proses menuju Smart City, perlu adanya penggabungan antara teknologi dan AI (Artificial Intelligence) guna meningkatkan efektivitas dan kualitas data yang didapatkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Adrie Tjioe dari PT Asix Indonesia Cerdas yang merupakan member dari Sinarmas Group dalam Talk Show bertema ‘Advancing Coastal Area: Encouraging the Next Level Sustainable Development’ dalam gelaran Indonesia Smart Nation Award 2024 di ICE BSD, Kamis (8/8).

“Kita gabungkan dengan teknologi tinggi dan AI, sehingga bisa melihat perilaku dari penduduk, dari kebiasaan penduduk. Mengakses, bergerak, kumpul di mana itu semua dipelajari dari AI. Sehingga memberikan informasi yang lebih berguna dan bisa dimanfaatkan pemerintah,” katanya.

Baca juga: Citiasia Sukses Gelar Indonesia Smart Nation Award 2024

Meskipun infrastruktur belum merata saat ini di Indonesia, hal tersebut masil bisa diakali dengan teknologi lainnya. terkhusu di bidang jaringan telekomunikasi dirinya memberi contoh kasus pada daerah Papua.

“Dari pemerintah itu sudah ada layanan, jadi di satu pulau di Papua itu semua di pasangin jaringan sehingga saudara kita yang ada di Papua itu bisa langsung menggunakan telepon,” jelasnya.

“Namun kalau di Raja Ampat di tengah laut. Keselamatan dari kapal itu harus menggunakan satelit,” sambungnya.

Ia memperkirakan, Indonesia akan menjadi penyedia satelit terbesar di Asia mulai akhir tahun ini. Hal tersebut dikarekana Indonesia memiliki beberapa satelit. Salah satu di antaranya ialah yang terbesar di Asia Tenggara.

“Kita akan menjadi penyedia satelit terbesar di Asia mulai akhir tahun ini. jadi kita akan mempunyai beberapa satelit. Sekarang saja satelit kita baru di luncurkan secara single itu sudah yang terbesar di Asia Tenggara,” ucapnya.

Tidak bisa berdiri sendiri, pihak swasta mengaku sangat perlu dukungan dari pemerintah terkhusus pemerintah daerah agar mampu membangun teknologi baru guna mengatasi permasalah di daerah setempat.

Pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa daerah pesisir untuk membangun Cold Storage guna meminimalisir sampah makanan akibat kurangnya pendingin untuk mengawetkan makanan.

Baca juga: BMH Jatim Salurkan Sembako Gratis di Kampung Nelayan Surabaya

“Kita ada kerjasama dengan beberapa daerah. jadi untuk pesisir itu yang paling konkrit itu kerjasama pembangunan Cold Storage. Ini tinggi banget kerusakan pangan. Saudara kita di pesisir tangkap ikan banyak terbuang karena minim pendingin,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, guna menanggulangi hal tersebut penduduk pesisir seringkali membuat ikan asin agar mengurangi kerusakan pangan. Namun, apabila di jual, harganya tidak sama dengan menjual ikan segar.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *