Peran Masa Depan Teknologi Blockchain dalam Keamanan Siber

(Foto : www.freepik.com)

Milenianews.com, Mata Akademisi— Dewasa ini  keamanan siber telah menjadi perhatian penting bagi individu, bisnis, dan pemerintah. Dengan meningkatnya frekuensi dan kecanggihan serangan siber, ada kebutuhan yang semakin besar akan solusi yang kuat dan inovatif untuk melindungi data sensitif dan transaksi digital yang aman.

Salah satu teknologi yang muncul sebagai pengubah permainan yang potensial di bidang keamanan siber adalah Blockchain. Pada artikel ini, penulis  akan mengeksplorasi peran teknologi Blockchain di masa depan dalam meningkatkan langkah-langkah keamanan siber.

Memahami Teknologi Blockchain

Blockchain adalah kumpulan dari berbagai catatan yang diproses atau diproses oleh sekelompok komputer yang tidak mengandung entitas atau keseluruhan. Kumpulan blok atau catatan data diamankan dan ditautkan menggunakan prinsip kriptografi.

Jaringan yang dikandungnya tidak memiliki otorisasi atau otoritas terpusat. Lalu mengapa? Ini karena Blockchain berisi berbagai catatan yang diformat seperti buku catatan yang sangat besar. Akun dapat dibagikan, tetapi isinya tidak berubah. Selain itu, semua informasi dalam buku besar dapat dilihat dan diakses oleh siapa saja yang hanya melihatnya.

Benefit Blockchain dalam Dunia Cyber Security

Teknologi Blockchain menawarkan beberapa manfaat utama yang secara signifikan dapat meningkatkan keamanan cyber security di antaranya adalah :

Data Integrity: Salah satu kekuatan inti Blockchain adalah kemampuannya untuk memastikan integritas data. Dengan menyimpan data secara terdesentralisasi tamper-proof, Blockchain menghilangkan risiko modifikasi atau penghapusan yang tidak sah.

Enhanced Transparency: Sifat Blockchain yang transparan memungkinkan melihat secara realtime ke dalam transaksi dan aktivitas, memungkinkan identifikasi dan mitigasi yang cepat terhadap pelanggaran keamanan.

Improved Authentication: Blockchain dapat merevolusi manajemen identitas dengan menyediakan sebuah sistem yang terdesentralisasi dan aman untuk memverifikasi dan mengautentikasi pengguna. Hal ini menghilangkan kebutuhan akan otoritas terpusat dan mengurangi risiko pencurian identitas dan penipuan.

Resilience Against Attacks: Sifat terdesentralisasi Blockchain membuatnya sangat tahan terhadap single-point failures dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Karena tidak ada otoritas pusat yang menjadi target, maka menjadi sangat sulit bagi para peretas untuk mengacaukan jaringan.

Smart Contracts: Blockchain memungkinkan penggunaan Smart Contracts, yang merupakan perjanjian yang dapat dijalankan sendiri dengan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya. Smart Contracts dapat meningkatkan keamanan dengan mengotomatiskan transaksi dan menghilangkan kebutuhan akan perantara, sehingga mengurangi risiko penipuan dan manipulasi.

Tren dan Peluang di Masa Depan

Masa depan blockchain dalam cyber security tampak menjanjikan. Beberapa tren dan peluang utama meliputi:

AI and Blockchain Integration: Kombinasi kecerdasan buatan (AI) dan Blockchain dapat meningkatkan keamanan siber dengan memungkinkan deteksi ancaman yang cerdas, deteksi anomali, dan analisis prediktif.

Blockchain in IoT Security: Dengan berkembangnya perangkat Internet of Things (IoT), Blockchain dapat memainkan peran penting dalam mengamankan ekosistem IoT. Blockchain dapat menyediakan infrastruktur yang terdesentralisasi dan dapat dipercaya untuk mengelola identitas perangkat, integritas data, dan komunikasi yang aman.

Blockchain-Powered Cyber Threat Intelligence: Teknologi Blockchain dapat memfasilitasi pembagian dan verifikasi intelijen ancaman siber di antara organisasi, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dan lebih efektif terhadap ancaman yang muncul.

Tantangan Keterbatasan Blockchain dalam Cyber Security

Walaupun teknologi Blockchain memiliki potensi yang sangat besar untuk keamanan siber, teknologi ini juga menghadapi beberapa tantangan dan keterbatasan, yaitu:

Skalabilitas: Jaringan Blockchain dapat mengalami masalah skalabilitas karena persyaratan komputasi dan mekanisme konsensus jaringan. Mencapai throughput transaksi yang tinggi tanpa mengorbankan keamanan tetap menjadi tantangan yang signifikan.

Masalah Regulasi: ekosistem seputar teknologi Blockchain masih terus berkembang. Kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan pengembangan kerangka kerja baru menimbulkan tantangan untuk adopsi solusi blockchain secara luas.

Pertimbangan Privasi: Walaupun Blockchain memberikan transparansi, blockchain juga menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi. Mencapai keseimbangan yang tepat antara transparansi dan perlindungan data sangat penting untuk keberhasilan penerapan solusi keamanan siber berbasis blockchain.

Penulis: Lisa Nurhanifah, Prodi  Perbankan Syariah STEI SEBI Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *