Milenianews.com, Pulau Sebatik– Di Pulau Sebatik, yang menjadi garda terdepan Indonesia, semangat mencerdaskan kehidupan bangsa berkobar. Bukan melalui gegap gempita pembangunan fisik, namun melalui lantunan ayat suci Al-Qur’an yang didakwahkan oleh para dai dan guru mengaji.
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Kalimantan Utara menggelar pelatihan intensif, Daurah Muallim Grand MBA dari 29 Agustus hingga 1 September 2024. Langkah ini sebagai bukti nyata komitmen mereka dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an dan menumbuhkan generasi Qurani.
“Ini bukan sekadar pelatihan,” ujar Mazlis B Mustafa, Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Kaltara, dengan mata berbinar.
“Ini adalah jihad kami, jihad ilmu, untuk membawa cahaya Al-Qur’an ke setiap sudut Kaltara, bahkan hingga pelosok terpencil,” jelasnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Baca Juga : Air Mata Bahagia Jamaluddin, Mualaf yang Merasakan Hangatnya Ukhuwah dari BMH di Bitung
Semangat ini diamini oleh Ustaz Muhammad Irsan Sulaiman, ketua DPW Hidayatullah Kaltara. “Setiap dai dan daiyah adalah sahabat Al-Qur’an. Mereka bukan hanya mengajar membaca, tapi juga menanamkan cinta dan pemahaman akan kitab suci ini,” tegasnya.
Ustadz Muhdi Muhammad, koordinator Rumah Qur’an Hidayatullah Nasional, turut memberikan apresiasi. “Daurah di Pulau Sebatik ini adalah yang pertama di Indonesia tahun ini. Semoga menjadi inspirasi bagi daerah lain,” katanya.
Sejumlah 25 peserta dari berbagai daerah di Kaltara hadir dengan tekad membara. Mereka adalah ujung tombak perjuangan mencerdaskan bangsa melalui Al-Qur’an. Di tengah keterbatasan, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mendedikasikan diri untuk menyebarkan ilmu dan nilai-nilai kebaikan.
“Kami sadar, tugas ini berat,” ungkap Ust. Aray Ramli, ketua panitia. “Tapi, melihat semangat para peserta, kami yakin, cahaya Al-Qur’an akan terus bersinar, menerangi jalan menuju Indonesia yang lebih baik,” imbuhnya.
Baca Juga : Sakinah Mart dan BMH Kolaborasi untuk Kemanusiaan: Donasi Kembalian untuk Sumur Bor di Desa Kekeringan
Daurah Muallim Grand MBA di Pulau Sebatik ini menjadi pengingat akan peran strategis dai dan guru mengaji dalam membangun bangsa.
“Mereka bukan sekadar pengajar, tapi juga pembangun karakter, penjaga moral, dan penerang jalan menuju masa depan yang gemilang,” tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltara, M. Nor Komara.
