Ilmuwan Ungkap Hari di Bumi Bisa Mencapai 25 Jam

Milenianews.com, Jakarta – Para ilmuwan di Universitas Teknik Munich (TUM) telah menemukan bahwa suatu hari di Bumi dapat memanjang menjadi 25 jam di masa depan. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai rotasi Bumi, yang ternyata tidak selalu mengikuti siklus 24 jam yang kita kenal.

Ketidakkonsistenan dalam rotasi Bumi disebabkan oleh komposisi heterogen planet kita—campuran padatan dan cairan yang memengaruhi kecepatan rotasi.

Melansir dari Forbes, Rabu (21/8) dalam studi ini, para peneliti TUM menggunakan teknologi laser cincin yang sangat canggih untuk mengukur rotasi Bumi dengan presisi tinggi.

Laser ini ditempatkan di Observatorium Geodesi Wettzell, dalam ruang bertekanan khusus yang terkubur 20 kaki di bawah tanah.

Sistem ini mengandalkan laser dan cermin untuk mendeteksi perbedaan frekuensi antara dua sinar laser, yang mencerminkan variasi kecil dalam kecepatan rotasi Bumi. Pengukuran ini sangat penting untuk memperbaiki model iklim dan prediksi cuaca.

Baca juga: Peneliti MIT Ciptakan Baterai Setipis Rambut Untuk Daya Robot

Perubahan waktu bumi jadi 25 jam karena dinamika rotasi bumi yang terus berubah

Selama empat tahun terakhir, para ilmuwan di TUM telah mengembangkan model teoretis untuk mengatasi efek sistematis yang dapat memengaruhi pengukuran rotasi.

Mereka menggunakan algoritma korektif untuk mengeliminasi kesalahan, memungkinkan pengukuran rotasi Bumi hingga sembilan angka desimal.

Akurasi ini setara dengan mendeteksi perubahan kecil dalam kecepatan rotasi harian, yang hanya sekitar sebagian kecil milidetik setiap hari.

Menariknya, panjang hari di Bumi telah bertambah seiring waktu. Pada era dinosaurus, satu hari hanya berlangsung 23 jam. 1,4 miliar tahun yang lalu, hari hanya berlangsung selama 18 jam dan 41 menit.

Proyeksi menunjukkan bahwa dalam 200 juta tahun, satu hari bisa mencapai 25 jam. Dinamika ini penting untuk memahami perubahan jangka panjang pada rotasi Bumi dan dampaknya terhadap kehidupan di Bumi.

Baca juga: Menembus Penjuru Langit dan Bumi

Penelitian TUM ini juga bermanfaat untuk astronomi dan iklim. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang rotasi Bumi, para ilmuwan dapat membuat model iklim yang lebih akurat, yang dapat memprediksi fenomena cuaca seperti El Niño dengan lebih tepat. Penemuan ini membuka jalan untuk studi lebih lanjut tentang bagaimana Bumi akan terus berubah di masa depan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *