Milenianews.com, Sukoharjo– Literasi pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat kepada siswa sekolah dasar sangat diperlukan terutama bagi siswa Sekolah Adiwiyata Nasional yang kurikulumnya banyak bersentuhan dengan aspek lingkungan dan sumberdaya alam. Sukoharjo, Jawa Tengah, dikenal sebagai Kota Jamu. Jamu merupakan ramuan tradisional yang menggunakan bahan baku tumbuhan obat, sehingga memberikan pengetahuan sedini mungkin kepada siswa setingkat sekolah dasar di Sukoharjo tentang tumbuhan berkhasiat obat sangat diperlukan, untuk dapat melestarikan keberdaaan dan pemanfaatan tumbuhan obat tersebut.
Kegiatan pemberian pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat telah dilakukan oleh Tim Dosen Pulang Kampung IPB University yang di ketuai Dr Ir Siti Badriyah Rushayati,M.Si beserta anggotanya Dr Ir Rachmad Hermawan, M.Si, Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si, dan Dr Eva Rachmawat, M.Sc. pada Rabu, 29 Mei 2024 bertempat di MI Muhammadiyah 1 PK Sukoharjo. Kegiatan diikuti oleh siswa kelas V, MI Muhammadiyah 1 PK Sukoharjo. Sekolah ini merupakan Sekolah Adiwiyata Nasional sejak Tahun 2022.
Siswa mengisi daftar isian mengenai pengetahuan tumbuhan obat melalui aroma dan visual dibimbing oleh Tim Dosen Pulang Kampung IPB University.
Para siswa diuji pengetahuannya tentang tumbuhan berkhasiat obat melalui 3 kegiatan. Kegiatan pertama yaitu menguji pengetahuan siswa dengan mengenali aroma 10 jenis tumbuhan obat yaitu: kunyit, laos, kunci, bawang merah, bawang putih, jahe, serai, pandan, teh dan salam.
Kegiatan kedua menguji pengetahuan siswa dengan melihat secara visual 10 jenis tumbuhan obat yang sama, dan ketiga menguji sikap dan perilaku siswa tentang tumbuhan obat melalui kuessioner yang dibagikan. “Tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan sedini mungkin tumbuhan berkhasiat obat yang sehari-hari mereka temukan di lingkungan rumah maupun sekolah,” kata Dr Ir Siti Badriyah Rushayati,M.S. dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Baca Juga : Dosen Pulang Kampung IPB University Lakukan Pemetaan Batas Pengelolaan Hutan Kemenyan
Ia menambahkan, kegiatan diikuti siswa dengan gembira, semangat dan antusias, sebagian besar siswa telah mengenal jenis-jenis tumbuhan obat dengan sangat baik, terlihat dari sebagian besar siswa yang menawab dengan benar. Analisis dari kuessionar mengenai sikap dan perilaku siswa terhadap keberadaan tumbuhan obat juga memberikan hasil yang cukup baik.
“Diharapkan dengan pemberian pengetahuan tentang tumbuhan berkahsiat obat tersebut kelak mereka dapat tetap melestarikan keberadaan tumbuhan berkhasiat obat, sehingga pemanfaatannya dapat terus terjaga, sekaligus tetap melestarikan sebutan Sukoharjo sebagai Kota Jamu,” ujarnya.