Peretas Klaim Miliki Satu Miliar Data Warga Tiongkok

Peretas Klaim Miliki Satu Miliar Data Warga Tiongkok

Milenianews.com – Seorang peretas mengklaim telah berhasil meretas data yang berisi informasi pribadi dari satu miliar warga Tiongkok. Peretasan ini bisa menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah dengan jumlah data yang fantastis.

Mengutip dari laman Bloomberg (8/7), Peretas ini mengklaim telah berhasil mencuri data dan informasi pribadi warga Tiongkok ini dari database departemen kepolisian Shanghai. Data ini kemudian peretas jual di forum hacker yang terdapat di negara tersebut.

Sementara itu, akun internet anonim yang memperkenalkan diri sebagai ‘ChinaDan’ berusaha menjual 23 terabite data warga Tiongkok. Jumlah data yang besar ini ia jual dengan nominal 10 bitcoin atau setara dengan USD198.000. Peretas mengkalim jika data warga Tiongkok yang ia curi tersebut meliputi nama, alamat, tempat lahir, nomor ID nasional dan nomor ponsel.

Baca Juga : Hacker Retas TV dan Platform Rusia Sebarkan Pesan Antiperang

Selanjutnya, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa peretas yang menjual data tersebut memberikan sampel data warga Tiongkok pada forum tersebut. Ini termasuk data laporan kejahatan sejak tahun 1995. The Wall Street Journal mengklaim, telah memverifikasi sebagian kecil data dengan menelpon orang-orang yang nomornya terdaftar dalam data sampel.

Namun hingga saat ini, masih belum ada informasi lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi. Serta bagaimana peretas ini mampu menyusup ke basis data kepolisian Shanghai tersebut.

Baca Juga : Seorang Peretas Jual Source Code Game Cyberpunk 2077 di Forum Hacker

Meski demikian, ada dugaan bahwa peretas ini kemungkinan mendapatkan akses database melalui perusahaan Alibaba Cloud bernama Aliyun. Karena Aliyun ini merupakan tuan rumah dari basis data kepolisian Shanghai. Namun, hingga saat ini pihak Alibaba masih melakukan penyelidikan dan mitigasi terkait kebocoran data yang terjadi tersebut.

Sementara itu, ruang lingkup sebenarnya dari kebocoran data pribadi masyarakat Tiongkok hingga saat ini masih belum diketahui. Pakar keamanan siber menyebut, kebocoran ini menjadi salah satu pelanggaran cyber security terbesar dalam sejarah di Tiongkok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *