Milenianews.com, Jakarta – Kerja keras dan usaha maksimal Putri Tasya terbayar sudah atas keberhasilan dirinya meraih “4th Runner up Puteri Kebudayaan Indonesia” dan “Puteri Kebudayaan Indonesia Persahabatan” pada ajang Putera Puteri Kebudayaan Indonesia (PPKI) 2019, di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta Pusat, (23/08).
Bukan tanpa alasan, ia berhasil mendapatkan gelar tersebut karena keinginan kuatnya menjadi pribadi yang bisa berguna bagi masyarakat.
Baginya, mengikuti ajang tersebut dijadikan sebagai batu loncatan agar bisa mudah diterima oleh masyarakat.
“Selama ini kita tahu ketika kita belum menjadi apa-apa tidak akan ada yang mendengar apapun. Tapi ketika kita menjadi sebuah role model itu akan mudah diterima,” katanya saat diwawancarai lewat pesan WhatsApp, Rabu (04/09).
Ditambah lagi, Putri memang senang berbaur dengan masyarakat. PPKI dipilihnya atas kecintaannya sendiri terhadap budaya.
Dara 21 tahun asal Kota Bekasi ini, mewakili provinsinya sendiri, Jawa Barat dengan mengangkat filosofi masyarakat Sunda, “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh”, dari tema advokasi yang diangkat #BerbudayaBersama.
Perjuangan Mencari Sponsor
Foto : Putri Tasya
Perjuangan tak terlupakan didapatkan selama pelaksanaan ajang tersebut. Terlebih ia merupakan seorang mahasiswi semester akhir yang sedang menyusun laporan Tugas Akhir. Melakukan banyak kegiatan membuat ia harus pintar-pintar mengatur waktu.
“Aku kuliah di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) jurusan Sistem Informasi Akuntansi di jatiwaringin semester 6. Kebetulan banget aku juga sambil kerja di salah satu perusaahn kontruksi sebagai Frontliner as Receptionist and Operator Telephone,” paparnya.
Namun kesibukannya tersebut tak menjadi halangan baginya, bahkan membuat ia semakin bisa menghargai waktu dan kesempatan yang ada.
Untuk mengatur waktu, ia menyebut, menggunakan waktu libur (weekend) nya untuk belajar dan melakukan apa yang menjadi rutinitasnya.
“Pokonya ada waktu senggang hajar untuk ngerjain yang belum dikerjain . Intinya selalu semangat dan tanamin dalam diri Allah nggak akan kasih kesulitan kalau hambanya nggak bisa melakukannya,” pungkasnya.
Bahkan ia mengaku harus bolak-balik Jakarta-Bandung untuk mencari sponsor. Perlunya sponsor diakuinya karena semua kebutuhan selama gelaran menggunakan biaya sendiri.
“Dan cukup tersendat dengan biaya karena kan bener-bener nggak sedikit yang di keluarin.”
“Mulai dari kostum buat catwalk dan segala macamnya, itu semua pure pakai uang Putri sendiri,”
“Aku harus bolak-balik Bandung.”
Namun semua itu tak semulus yang dibayangkan, ia sempat stres atas penolakan dari sponsor yang menjanjikan kucuran dana untuknya.
“Jujur setelah banyak penolakan atas sponsor yang ingin menjanjikan dana sampai aku hampir stres dengan semuanya, aku down. Tapi lagi-lagi aku harus ikhlas dan tetap semangat karena itu jalan yang udah aku ambil,” kata Putri.
Sampai akhirnya ia dapat sponsor dari Ngariung Angklung, “Untuk Traditional Costume Modifikasi tema nya “topeng cirebon “, aku dapat sponsor support dari Ngariung Angklung di Bandung,” jelasnya.
Keikutsertaan dan Harapan
Foto : Putri Tasya
Awal pertama tahu ajang tersebut, Putri menyebut mendapat info sendiri dari akun sosial media Sash Jawa Barat dan langsung tertarik.
Di sisi lain, meningkatkan kualitas diri harus selalu dilakukan dengan mencari ilmu dimana pun dan kapan pun. “Kita harus selalu mempertajam diri mencari ilmu dimana pun dan kapan pun,” jelasnya.
Alasan kuat ia ingin mengikuti ajang tersebut karena ingin mengikuti ajang Puteri Indonesia. Selain itu,PPKI merupakan ajang pemilihan pertama yang diikuti Putri.
“Jujur dulu sempat ingin malah ikut ajang besar seperti Puteri Indonesia tapi untuk ikut ajang seperti itu kita ga bisa langsung terjun, karena ada banyak sekali hal yang harus di persiapkan secara matang dan juga pengalamannya,” jelasnya.
Sementara ia berharap setelah ajang ini, bisa melakukan banyak hal yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berpesan untuk tidak pernah lupa membantu siapa pun yang membutuhkan.
“Jangan pernah lupa untuk bantu siapa pun, karena emang efeknya nggak sekarang. Tapi ketika kita minta bantuan pasti ada aja jalannya nanti. Selalu humble dan jangan pernah berprasangka buruk sama apapun . Belajar, belajar, semangat,” tegasnya.
Dukungan Orang Sekitar
Foto : Putri Tasya
Orang tua Putri sangat mendukung keikutsertaan dirinya dalam PPKI. Ditengah sulitnya mencari dana, dukungan orang tua lah yang sangat ia rasakan.
Dan bahkan saat ia merasakan sikap pesimis ditengah keikutsertaannya pada ajang tersebut. “Dukungan mereka justru yang bikin aku kuat. Mereka sih yang justru bilang kalo aku bisa . Terutama bapak,” jelasnya.
Putri bersyukur berada di keluarga yang aktif berorganisasi. Hal tersebut membuat dirinya aktif giat mengikuti berbagai organisasi saat di sekolah. Hal tersebut lah yang membantu ia dalam belajar membangun relasi yang baik.
“Aku lahir dari keluarga yang kuat akan organisasi , bapak ku hampir menjabat jadi RT (Rukun Tetangga) sekitar 12 tahun dan aktif disalah satu partai politik juga.”
“Sering ikut kegiatan masyarakat dan memang dari sekolah sudah ikut organisasi , mulai menjabat sebagai ketua paskibra sampai anggota paskibraka wilayah kota Jaktim (Jakarta Timur) .”
“Hal itu yang memberi pelajaran berharga buat aku bagaimana caranya membangun relasi yang baik. Dan aku seneng semuanya mendukung apa yang aku lakuin,” paparnya. (Ikok)
Mengharumkan nama Jawa Barat, lebih khusus Kota Bekasi.
Patut di Apresiasi…..
Keren sih, tapi bakal lebih seru kalo ada video nya, karena warga +62 lebih suka melihat video ketimbang sekedar artikel. hehe itu sih menurut riset yg ane pernah lakuin di beberapa daerah di negara+62 ini..
terimakasih. 🙂