Milenianews.com, Mandalay – Buku tersebut tersimpan di dalam cungkup-cungkup putih dengn bentuk tablet yang memenuhi halama pagoda, yang terletak di kaki bukit Mandalay, Myanmar.
Cangkup tersebut disebut ‘kyauksa’, buku ini termasuk yang paling besar di dunia dengan dengan lebar 107 cm dan panjang 153 cm, yang mempunyai 1.460 halaman. Ketebalnnya sendiri mencapai 13 cm.
Setiap lembaran buku berisi pedoman hidup dari sang Budha yang disalin dari kitab Tripitaka. Masing- masing buku ditulis dengan tinta emas dan berhiaskan permata berharga. Total ada 729 buah tablet yang tersebar diseluruh halaman kompleks pagoda.
Menurut informasi yang dikutip dari merdeka.com, buku itu dibuat dari marmer yang digali dari Bukit Sagyin. Penerjemahannya dimulai dari tahun 1860 sampai 1868.
Saat Myanmar dijajah oleh Inggris, buku ini sempat ‘hilang’ dan terlupakan. Namun, pemerintah Myanmar segera merestorasi tablet yang bernilai sejarah ini.
Buku-buku ini ditempatkan mengelilingi sebuah pagoda emas, Pagoda Kuthodaw. Sekarang pagoda itu menjadi tujuan wisata populer di Myanmar dengan halaman-halaman kitab yang berharganya, terutama para pemeluk ajaran Buddha dan siswa sekolah.(ikok)
