Slow Living dan Dampaknya

Milenianews.com, Mata Akademisi– Gaya hidup yang terlalu terburu-buru sering kali membuat kamu terjebak dalam kegelisahan dan stres serta tidak memiliki waktu yang cukup untuk menikmati momen berharga. Oleh sebab itu, slow living muncul sebagai suatu konsep yang menawarkan jalan keluar untuk melawan kehidupan yang terus bergerak cepat.

Hal ini berawal dari wawancara aktris senior Lulu Tobing yang menyebut dirinya sebaga pribadi yang tidak ambisius dalam hidup. “Hidup gue slow banget deh, gue enggak kompetitif,  tidak ambisius, gue slow, slow banget,” ujarnya saat diwawancara di konten YouTube Melaney Ricardo orangnya, gue.

Slow living sangat cocok untuk kamu yang ingin menjalani hidup dengan lebih tenang. Pada dasarnya, slow living mendorong kamu untuk memperlambat langkah, menghargai setiap momen, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas. Banyak dampak positif yang bisa kamu rasakan saat menerapkan slow living dalam kehidupan sehari-hari. Berikut pengertian dan dampak lima diantaranya, yuk, simak terus ulasannya!

Apa yang Dimaksud Slow Living?

Jadi slow living merupakan konsep pola pikir milik seseorang yang menyusun gaya hidup yang lebih bermakna dan menyesuaikan dengan apa yang paling dia anggap berharga dalam hidup. Artinya, orang yang menerapkan gaya hidup ini tidak akan beraktivitas atau bekerja terlalu cepat. Sebaliknya, mereka melakukan sesuai kecepatan yang dirasa mampu dilakukan. Mereka akan memperlambat aktivitas, melakukan kegiatan lebih sedikit, dan memprioritaskan waktu yang melakukan hal-hal yang paling penting baginya.

Sebaliknya, slow living merupakan lawan dari gaya hidup hustle culture yang membuat orang-orang bekerja melebihi batas waktu dan tanpa berhenti untuk mencapai kesuksesan yang dituju.

Peningkatan Kesehatan

Menerapkan gaya hidup slow living dapat membawa dampak positif pada kesehatan secara menyeluruh. Ini terjadi karena slow living mendorong kamu untuk memperlambat ritme hidup dan memberikan kesempatan untuk fokus pada aspek-aspek kesehatan yang sering terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kamu memperlambat langkah dan memberi perhatian pada tubuh, berbagai manfaat kesehatan dapat muncul.

Slow living memberikan waktu yang lebih banyak untuk tidur yang cukup. Kekurangan tidur sering kali terjadi karena tekanan pekerjaan atau kehidupan yang terlalu sibuk. Dengan mengurangi aktivitas yang menyita waktu dan memberikan prioritas pada kebutuhan tidur, kamu dapat mengalami peningkatan energi, daya tahan tubuh, dan konsentrasi.

Penurunan Stres

Cepatnya perputaran waktu sering menjadi pemicu utama kecemasan dan stres. Dengan mengadopsi gaya hidup slow living, kamu dapat mengurangi tekanan yang kamu hadapi sehari-hari. Perasaan terburu-buru dan terjebak dalam rutinitas yang tak berujung dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental. Slow living memberikan kesempatan untuk lebih menyadari momen sehari-hari dan menikmati kehidupan dengan lebih intensif.

Praktik mindfulness, seperti meditasi dan refleksi, yang sering terkait dengan slow living, dapat membantu kamu menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stres. Dengan memberi diri sendiri waktu untuk bersantai dan menghilangkan tekanan untuk selalu bergerak cepat, kamu juga dapat menemukan kedamaian batin yang mendukung kesejahteraan mental.

Memperkuat Hubungan

Slow living tidak hanya memengaruhi hubungan dengan diri sendiri, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan sosial. Dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga, teman, dan orang-orang yang dicintai, kamu dapat membangun hubungan yang lebih erat dan bermakna.

Menjalin koneksi emosional dengan orang lain menjadi lebih mungkin ketika ada ruang untuk berbagi pengalaman, mendengarkan dengan penuh perhatian dan perasaan, dan menghabiskan waktu bersama tanpa terburu-buru. Slow living menciptakan kesempatan untuk mengevaluasi prioritas hidup, termasuk pentingnya hubungan interpersonal, sehingga kamu dapat memberikan perhatian dan waktu yang lebih baik kepada orang-orang di sekitar kamu.

Peningkatan Produktivitas

Kesibukan sering kali membuat kamu kehilangan kesempatan untuk mengejar kegiatan atau hobi yang kamu minati. Dengan menerapkan slow living, kamu dapat memprioritaskan waktu untuk melakukan aktivitas favorit kamu.Aktivitas yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan pribadi menjadi lebih mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas harian ketika kamu tidak terlalu terjebak dalam kehidupan yang memiliki jadwal padat.

Aktivitas favorit dapat mencakup olahraga, seni, membaca, atau bahkan berjalan-jalan santai. Melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan tidak hanya memberikan kegembiraan, tetapi juga dapat berkontribusi pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan psikologis.

Peningkatan Utility (Kepuasan) Dalam Aspek Kehidupan

Slow living mendorong kamu untuk lebih bersyukur dan menyadari nilai-nilai yang sebenarnya ada dalam hidup. Dengan mengurangi fokus pada kebutuhan materi dan pencapaian karir yang terus-menerus, kamu dapat menemukan kebahagiaan dalam momen-momen kecil dan hal-hal yang sering diabaikan.

Melalui prinsip slow living, kamu dapat lebih menghargai proses daripada hasil akhir. Ini berarti kamu dapat menemukan kepuasan dalam perjalanan, memahami nilai waktu, dan menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu terkait dengan pencapaian besar. Peningkatan rasa puas ini dapat menciptakan fondasi yang lebih stabil untuk kebahagiaan jangka panjang.

Penulis: Alfina Wahyu Rahmasari, Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *