Milenianews.com, Mata Akademisi– 2 September lalu, Jakarta menjadi pusat sorotan global dengan Indonesia sebagai tuan rumah Preparatory Senior Economic Officials’ Meeting. Pertemuan ini tidak sekadar menjelma persiapan rutin, melainkan juga panggung penting dalam menggali setiap aspek yang akan menjadi inti pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. Dengan gairah membara, mari kita masuki babak baru dalam perjalanan tahunan keketuaan Indonesia.
Pilar ekonomi menjadi sorotan utama pada pertemuan kali ini, di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto. Pilar ini mendefinisikan dirinya ke dalam tiga Strategic Thrust utama, yaitu Recovery Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability. Yang mana di bawah setiap Strategic Thrust, terdapat sejumlah Priority Economic Deliverables (PED) yang menjadi bukti konkret dari tekad dan kerja sama ekonomi yang hebat di ‘Association of Southeast Asian Nations’.
- Strategic Thrust: Recovery Rebuilding
Dalam konteks pemulihan dan pembangunan kembali (Recovery Rebuilding), ASEAN telah membukukan prestasi luar biasa, di antaranya:
– ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF): langkah besar untuk memuluskan perdagangan jasa di seluruh kawasan, dengan menciptakan peluang bagi penyedia jasa untuk berkembang di pasar yang lebih besar.
– Penguatan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan: tindakan bijak untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan yang beragam, yang mana ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
– Deklarasi Ketahanan Pangan dan Gizi: tanggapan penting terhadap krisis pangan yang pernah terjadi, tidak hanya tentang saat ini, tapi juga jangka panjang.
– Penandatanganan AANZFTA Amendment Protocol: langkah signifikan dalam meningkatkan perjanjian perdagangan dengan Australia dan Selandia Baru, dengan manfaat yang lebih besar bagi ASEAN.
– Pembentukan Unit Pendukung RCEP: Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), merupakan tonggak penting dalam integrasi ekonomi di kawasan. Maka dengan membentuk Unit Pendukung RCEP di Sekretariat, Jakarta, kawasan akan siap untuk menjalankan perjanjian secara efisien.
– ASEAN Framework on Industrial Project-Based Initiative: Inisiatif dalam mengangkat sektor industri di ASEAN, ini menjadi upaya untuk meningkatkan daya saing industri di kawasan.
- Strategic Thrust: Digital Economy
Dalam naungan Digital Economy, kita menyaksikan serangkaian upaya menarik pada sistem perekonomian di gital, diantaranya:
– Implementasi e-Form D via ASEAN Single Window: langkah maju, menuju penggunaan bersama sertifikat elektronik asal (e-Form D) melalui ASEAN Single Window. ASEAN disini membuka pintu untuk perdagangan yang lebih efisien dan transparan, yang berarti lebih sedikit birokrasi dan lebih banyak kesempatan bagi pelaku usaha untuk berinovasi.
– Meningkatkan Konektivitas Pembayaran: pembangunan infrastruktur pembayaran yang andal, sehingga kemudian menjadi fondasi untuk sistem perekonomian digital yang sukses. Selain itu, peningkatan literasi keuangan digital yang kuat juga memastikan bahwa masyarakat memiliki akses dan pemahaman yang memadai terkait sistem keuangan yang kian hari semakin digital.
– Pengembangan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA): langkah besar penciptaan kerangka kerja yang jelas dan adil untuk ekonomi digital, ini memberikan pedoman tentang bagaimana bertransaksi secara online, melindungi data, dan mendukung inovasi di seluruh kawasan.
– Regulatory Pilot Space (RPS): upaya revolusioner untuk memfasilitasi aliran data digital lintas batas, yang mana hal ini menjadi relevan dalam konteks kendaraan otonom yang kian mendominasi. RPS disini membantu menciptakan lingkungan yang aman dan teratur bagi perkembangan teknologi.
– ASEAN Framework on Logistics for Digital Economy Supply Chain for Rural Area (Last-Mile Delivery): inisiatif pemfokusan perkembangan rantai pasok ekonomi digital di wilayah pedesaan, yang memastikan bahwa manfaat ekonomi digital mencapai daerah-daerah yang lebih terpencil.
- Strategic Thrust: Sustainability
Bicara sustainability, anggap saja kita menyaksikan sejumlah PED yang menyoroti point keberlanjutan, di antaranya:
– Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN: fondasi yang diperlukan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inilah yang kemudian menjadi panduan pengarahan bagi negara-negara ASEAN dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan standar di seluruh kawasan.
– Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik: langkah progresif menuju masa depan yang lebih bersih, project ini melibatkan investasi dalam mobil listrik dan energi bersih untuk mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan mobilitas yang berkelanjutan.
– Pengembangan ASEAN Blue Economy Framework: upaya untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di sektor kelautan, dengan menciptakan peluang ekonomi baru sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan laut.
– Pembiayaan Transisi Keuangan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau: komitmen kuat terhadap sistem pembiayaan berkelanjutan yang menjadi dasar untuk pertumbuhan ekonomi lebih hijau dan ramah lingkungan.
– Deklarasi Sustainable Energy Security through Interconnectivity: komitmen untuk menjaga keamanan energi melalui koneksi lintas negara, mendukung pasokan energi bersih lagi berkelanjutan.
2023 telah menjadi babak baru dalam perjalanan ASEAN menuju Keamanan Energy Berkelanjutan dengan Konektivitas Digital yang mengagumkan. Dengan segala pencapaian dan komitmen dalam tiga Strategic Thrust, para tokoh ASEAN telah menunjukkan tekadnya untuk memajukan integrasi ekonomi yang tangguh. Keberhasilan dalam menyelesaikan sejumlah PED di bawah masing-masing Strategic Thrust menjadi bukti konkret bahwasanya
ASEAN telah sepenuhnya siap menghadapi tantangan global dengan penuh semangat. Langkah-langkah revolusioner seperti standardisasi pengisian daya kendaraan listrik dan peluncuran Digital Economic Agreement Framework (DEFA) kelak akan membawa dampak positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Gebrakan ini ke depannya akan menciptakan peluang besar bagi negara-negara ASEAN untuk bersatu, berkembang, dan berkolaborasi dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh potensi dan tantangan. Dengan semangat yang menggelora, kita dapat senantiasa berrangkulan memandang masa depan dengan penuh optimisme, siap untuk melangkah maju memimpin perubahan ekonomi di kawasan dan seluruh dunia.
Penulis: Nadiah Rahma Fitri, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI