5 Kuliner Wajib Khas Pontianak yang bikin Ngiler

Kuliner Khas Pontianak

Milenianews.com, Jakarta – Keragaman budaya dan etnis yang ada di Kota Pontianak menjadikan Kota Khatulistiwa ini, memiliki ragam kuliner yang lezat.

Kota yang diambil dari kata ‘Kuntilanak’ ini, didominasi suku Melayu dan etnis Tionghoa. Tak heran, jika disana ada makanan yang merupakan campuran dari dua budaya tersebut.

Pontianak sendiri disebut sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang 00. Setiap tanggal 21 hingga 23 Maret dan 21 sampai 23 September selalu terjadi fenomena kulminasi matahari. Saat itu, matahari tepat berada pada titik 0 derajat.

Baca Juga : Cerita Sejarah Makanan Lontong Tuyuhan Khas Rembang

Sobat Milenia, jika kamu berkunjung ke Kota Pontianak, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas yang berhasil dirangkum tim Milenianews. Apa saja?, berikut ulasannya : 

1. Bubur Pedas Khas Pontianak

 


Foto : Bubur Pedas khas Kalimantan Barat yang menggugah selera.

Bubur Pedas merupakan makanan khas yang berasak dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Meski namanya bubur pedas, tapi bubur ini sama sekali tidak memiliki rasa pedas.

Bubur ini memiliki nama asli bubur Paddas, kemudian mengalami pergeseran nama menjadi bubur pedas. Berbeda dari bubur kebanyakan, bubur pedas berisi berbagai macam sayur-sayuran, diantaranya kangkung, pakis, kacang panjang, kentang, tauge, daun kesum dan daun kunyit yang menjadi ciri khas bubur ini.

Cara membuat bubur pedas pun sedikit berbeda dari bubur biasanya. Beras harus di sangrai terlebih dahulu dan ditumbuk hingga halus dengan mancampurkan rempah-rempah. Sebagai topping, bubur pedas juga nikmat ditambah kacang tanah, ikan teri, daging sapi dan perasan jeruk sambal.

2. Pacri Nanas


Foto : Pacri Nanas.

Masakan yang menyerupai gulai ini merupakan kuliner khas Melayu. Jika biasanya bahan dasar gulai adalah daging, namun berbeda dengan pacri Nanas. Sesuai namanya, sayur ini terbuat dari potongan buah nanas.

Rasa yang manis, pedas dan gurih membuat kuliner ini sangat cocok dinikmati oleh lidah orang Indonesia. Dalam proses pembuatannya, rempah-rempah akan disangrai terlebih dahulu bersama kelapa parut. Kemudian ditambah santan yang sangat kental.

Untuk membuat aroma yang harum, sayur ini dipadukan dengan bunga lawang, kayu manis dan cengkeh. Selain di Pontianak, kuliner ini juga terdapat di daerah Medan, Palembang, Riau dan Banjarmasin yang memang di dominasi oleh suku Melayu.

Pacri Nanas biasanya disajikan di acara nikahan, hajatan atau khitanan. Namun beberapa rumah makan melayu dan padang juga menyajikan masakan ini.

3. Chai Kwe


Foto : Chai Kwe, melihatnya saja menggugah selera.

Dari namanya sudah terdengar bahwa kuliner satu ini merupakan jajanan khas Tionghoa. Chai Kwe (Choi Pan) ini memiliki bentuk yang mirip dengan pastel, hanya saja makanan satu ini dikukus diatas loyang bulat yang terbuat dari bambu seperti dimsum.

Chai kwe terbuat dari tepung kanji/maizena dan tepung beras sehingga memiliki warna putih dan berbentuk kenyal. Untuk varian isinya, biasany terdiri dari kacang kedelai, bengkoang dan udang ebi, kucai,  keladi/talas, rebung serta daging-dagingan.

Setelah dikukus, chai kwe juga bisa di goreng sesuai selera. Kuliner ini akan disajikan diatas daun pisang sebelum diletakkan diatas. Cara menyantap makanan ini biasa disantap dengan campuran kecap asin, saus tiram, kecap ikan, dan cabai.

4. Sambel Tempoyak


Foto : Sambel Tempoyak yang sangat lezat.

Sambal ini terbuat dari daging buah durian yang difermentasi. Sambal ini memiliki cita rasa asam yang sangat lezat. Untuk membuat sambal ini pun sangat mudah, cukup menambahkan bawang merah dan putih yang dihaluskan beserta cabai. Lalu ditumis dan masukkan tempoyak. Sambal ini biasanya dicampur dengan ikan teri, udang ebi atau petai.

5. Sotong Pangkong


Foto : Sotong Pangkong yang dipajang di depan lapak para pedagang.

Kuliner ini akan sangat mudah ditemui saat bulan Ramadhan. Mulai dari sore hari sampai tengah malam, puluhan pedagang sotong pangkong akan memenuhi ruas pinggiran jalan Merdeka Barat.

Tak heran jika terdengar suara pukulan yang saling bersahut-sahutan. Sotong (cumi-cumi) yang telah dikeringkan akan digantung pada lapak, mulai dari terkecil hingga ukuran terbesar.

Pembeli akan menentukan terlebih dahulu sotong mana yang akan dipilih sesuai harga yang diinginkan, kemudian sotong akan dipanggang kemudian dipangkong (dipukul) hingga tipis agar lebih mudah untuk dikunyah.

Sebagai pelengkap, sambal yang disajikan biasanya saus kacang dan sambal yang terbuat dari udang ebi yang dihaluskan dicampur dengan cabai dan cuka sehingga memiliki rasa asam dan pedas. (Lady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *