Milenianews.com – Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, dikenal sebagai salah satu wilayah yang sering dilanda gempa bumi. Kondisi geologis dan sejarah geologi wilayah ini menjadi penyebab utama terjadinya gempa.
Berikut adalah lima alasan ilmiah mengapa gempa bumi sering terjadi di Indonesia.
1. Posisi di cincin api pasifik
Indonesia terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, yang merupakan kawasan dengan aktivitas tektonik yang sangat tinggi. Cincin Api Pasifik dikenal sebagai daerah subduksi, di mana lempeng tektonik bertemu dan satu lempeng menyusup di bawah lempeng lainnya. Proses ini menciptakan tekanan besar yang kemudian dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.
2. Subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa bumi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh subduksi lempeng Indo-Australia di bawah Eurasia. Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah lempeng Eurasia dalam proses yang dikenal sebagai subduksi.
Ketika lempeng ini bertemu, tekanan bertambah dan akhirnya memicu gempa bumi. Zona subduksi ini membentang dari Sumatera hingga Jawa, menciptakan potensi gempa yang signifikan di seluruh wilayah.
3. Palung Jawa dan Palung Sunda
Palung Jawa dan Palung Sunda merupakan dua zona subduksi utama di Indonesia. Letak palung jawa ini sendiri berada di selatan Pulau Jawa, sementara Palung Sunda membentang di selatan Sumatera.
Subduksi lempeng di kedua palung ini menciptakan kecenderungan terjadinya gempa bumi di wilayah tersebut. Gempa besar, seperti yang terjadi pada tahun 2004 di Palung Sunda yang memicu tsunami, menjadi bukti signifikansi aktivitas tektonik di kedua palung ini.
Baca juga: BWA Resmikan Wakaf Sarana Air Bersih Ke-52 di Desa Terdampak Gempa Cianjur
4. Patahan Lempeng dan Sesar Aktif
Indonesia memiliki sejumlah patahan lempeng dan sesar aktif yang menjadi sumber gempa. Salah satu yang paling terkenal adalah Sesar Sumatera yang terletak di sepanjang pesisir barat Sumatera.
Gempa yang terjadi di sepanjang patahan ini dapat mencapai magnitudo yang tinggi dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
5. Ruang lempeng dan aktivitas vulkanik
Aktivitas vulkanik di Indonesia, juga turut memengaruhi frekuensi terjadinya gempa. Banyak gunung berapi di Indonesia yang terletak di zona subduksi, dan letusan gunung berapi dapat menyebabkan perubahan tekanan di bawah permukaan bumi. Hal ini dapat memicu gempa vulkanik atau memengaruhi perilaku sesar di sekitarnya.
Baca juga: Siswa SD Luqman Al-Hakim Lumajang Bantu Penyintas Gempa Maroko Melalui Laznas BMH
Meskipun gempa bumi di Indonesia merupakan fenomena alam yang kompleks dan seringkali tidak dapat diprediksi dengan tepat, pemahaman mengenai faktor-faktor geologis yang menyebabkannya dapat membantu dalam upaya mitigasi risiko bencana.
Pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan, membangun infrastruktur tahan gempa, dan mengembangkan sistem peringatan dini guna meminimalkan dampak negatif dari gempa di masa depan.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.