PB ESI Sebut e-Doping Jadi Tantangan Serius Cabor Esports

Milenianews.com, Jakarta – Kabid Hukum dan Legalitas Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Yudistira Adipratama menyoroti e-doping sebagai salah satu isu penting yang perlu diperhatikan dalam cabang olahraga (cabor) elektronik (esports).

Dikutip dari keterangan resmi PB ESI, pada Selasa (30/1) e-doping sendiri merupakan terminologi baru di dalam topik integritas penggunaan teknologi turnamen esports.

Menurut Yudistira, perlu adanya antisipasi dari tantangan yang akan dihadapi oleh ekosistem esports seiring dengan perkembangan teknologi.

Baca juga: Resmi! Liga Esports Nasional 2023 di Indonesia Telah Dimulai!

Tantangan tersebut mencakup regulasi, isu-isu pelanggaran, serta integritas pemanfaatan teknologi dalam esports, termasuk bug exploits yang mengarah kepada kategori e-doping.

“Indonesia dinilai terdepan dalam infrastruktur hukum yang mengatur olahraga elektronik. PB ESI dinilai memiliki peranan penting dalam pembentukan tren-tren kebijakan ekosistem esports dan olahraga elektronik di masa depan,” ungkapnya, saat menjadi salah satu pembicara dengan tema Games of Strategies: The Legal Frontiers of Technology in Sports yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Terminologi e-doping yang pertama kali dicetuskan Sekjen PB ESI

Hal tersebut dicetuskan untuk kali pertama oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB ESI Frengky Ong pada saat pertandingan final nomor Valorant pada cabang esports pada perhelatan SEA Games 2023 Kamboja beberapa waktu lalu. Dimana terminologi tersebut mencuat sebagai respon atas dugaan adanya eksploitasi bug pada pertandingan tersebut.

Untuk itu, Indonesia menjadi negara yang menyerukan dengan tegas untuk diberlakukannya regulasi mengenai larangan penyalahgunaan bug serta menyebut bahwa tindakan tersebut setara dengan penggunaan doping yang melanggar nilai sportivitas pada olahraga esports.

Selanjutnya, istilah e-doping menjadi terminologi resmi yang digunakan oleh penyelenggara cabor esports Asian Games 2022 Hangzhou.

Dalam aturan yang tertulis melarang atlet untuk melakukan eksploitasi teknologi atau bug dengan tujuan meningkatkan performa. Hal tersebut meliputi tindakan yang tidak berintegritas, berlaku curang, dan tidak sportif.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Gelaran Piala Dunia Esports Tahunan Terbesar

Sebagai informasi, PB ESI merupakan salah satu organisasi esports di Indonesia yang diresmikan pada 18 Januari 2020. Ini menjadi momen yang bersejarah bagi esports Indonesia. Dengan adanya organisasi ini, seluruh elemen dalam ekosistem esports akan mendapat perhatian dan bisa menjadi lebih maju.

Organisasi PB ESI akan menjadi wadah bagi tim-tim esports, pemain hingga publisher gim. Hal tersebut untuk menjadikan olahraga esports lebih dikenal di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, organisasi ini akan membantu perkembangan esports mulai dari tingkat daerah.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *