Milenianews.com, Jakarta– Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar Seminar Publik West Java Outward-Looking Strategy “Peta Jalan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Jawa Barat”, di Hotel Grand Kemang Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Salah satu narasumber yang diundang dalam semnar publik tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, anggota DPR RI 2024 – 2029 dari Daerah Pemilihan Jawa Barat. Ia membawakan makalah berjudul “Strategi Kolaborasi Global untuk Kemajuan dan Kemakmuran Jawa Barat Melalui Partisipasi Publik Lintas Negara”.
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University mengawali makalahnya dengan menyajikan data kondisi Jawa Barat sekarang dan kondisi Jawa Barat yang diharapkan pada tahun 2045 (Era Indonesia Emas).
Kondisi Jawa Barat sekarang:
- Pendatapan per kapita US$ 3.950
- Tingkat pengangguran 6,75%
- Tingkat Kemisikinan 7,46%
- Koefisien GINI (tingkat ketimpangan) 0,42
- Kapasitas IPTEK Kelas-3
- Impor Pangan, Energi, Air, & Farmasi moderat
- IPM 74,92
- Sustainability: sedang
Kondisi Jawa Barat Emas 2045:
- Pendapatan per kapita > US $ 14.005
- Zero unemployement (tingkat pengangguran 0%)
- Zero poverty (tingkat kemiskinan 0%)
- Keofisien GINI (tingkat ketimpangan) <0,3
- Kapasitas IPTEK Kelas 1
- Daulat Pangan, Energi, Air, dan Farmasi
- IPM (Indeks Pembangunan Manusia) > 0,8
- Polhukam adil dan stabil
- Sustainable (berkelanjutan)
Salah satu yang ditekankan oleh Prof. Rokhmin Dahuri adalah pentingnya strategi kolaborasi global untuk memacu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan. “Ini mencakup kolaborasi internasional maupun peningkatan daya saing dan daya tarik investasi,” kata Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Kolaborasi Internasional terdiri dari:
- Penguatan dan pendalaman pasar ekspor yang ada saat ini: Jepang, China, AS, ASEAN, dan UE
- Perluasan pasar ekspor baru: Timteng, Latin America, dan Afrika
- Peningkatan FDI (Foreign Direct Investment) dan investasi lainnya ke Jawa Barat
- Peningkatan kerjasama pendidikan, riset, pelatihan, dan kebudayaan
Baca Juga : Prof. Rokhmin Dahuri Ungkap Kiat Sukses Pembudidaya Rumput Laut di Kecamatan Cantigi, Indramayu
Adapun peningkatan daya saing dan daya tarik investasi terdiri dari:
- Peningkatan produksi goods and services (barang dan jasa) berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor
- Revitalisasi & pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan Kawasan industri yang inklusif dan sustainable (berkelanjutan)
- Tenaga kerja yang produktif dan unggul
- Infrastruktur
- Iklim investasi dan Ease of Doing Bussiness kondusif
Bila kolaborasi internasional serta peningkatan daya saing dan daya tarik investasi dikebut, kata Prof. Rokhmin akan menghasilkan output yang sangat menggembirakan, yakni:
- Volume dan nilai ekspor > impor
- Meningkatnya FDI, sehingga kontribusi investasi terhadap PDRB > 30%
- Zero-Unemployement (tingkat pengangguran 0%)
- Zero-Poverty (tingkat kemiskinan 0%)
- Terbangunnya SDM unggul dan kapasitas iptek kelas-1
- Sustainable (berkelanjutan)
- Prof. Rokhmin menegaskan, Jawa Barat memiliki posisi strategis. “Provinsi Jawa Barat memiliki potensi ekonomi yang besar, dengan sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, dan konstruksi sebagai sektor unggulan,” kata Prof. Rokhmin Dahuri yang juga ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).