Milenianews.com, Mata Akademisi– Penjualan kebab di daerah Curug, Bojongsari, Depok menawarkan peluang yang menarik. Namun, seperti bisnis lainnya, juga melibatkan sejumlah risiko. Manajemen risiko yang efektif dapat menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Setiap bisnis atau kegiatan yang di lakukan seseorang maupun kelompok pasti memiliki resiko sendiri baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah manajemen risiko yang dapat membantu pemilik bisnis kebab di daerah Curug, Bojongsari mengoptimalkan kinerja penjualan mereka.
Ada beberapa resiko yang harus di perhatikan pebisnis kebab di Curug, Bojongsari :
- Lingkungan. Lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi pebisnis karna lingkungan dapat berpengaruh bagi suatu entitas kegiatan. Mulai dari risk-management philosophy, integrity, risk-perspective, risk appetite (penerimaan risiko), ethical values.
- Fluktuasi permintaan konsumen. Dalam menghadapi fluktuasi permintaan konsumen, pebisnis harus jeli dan rajin melakukan update informasi. Gunanya untuk memantau tren lokal dan menyesuaikan menu atau strategi penjualan secara tepat waktu. Dengan cara melakukan inovasi dalam penawaran menu atau paket promosi untuk menarik pelanggan di daerah tersebut.
- Resiko persaingan. Pebisnis harus melihat dulu risiko usaha yang dia dirikan: apakah usaha tersebut mempunyai peluang yang banyak atau justru tidak sama sekali. Karena kalau di suatu tempat pebisnis lain melakukan bisnis yang sama itu persaingan yang bakal terjadi semakin ketat. Sebab bisa merugikan salah satu pihak.
- Pemilihan tempat. Dalam mendirikan usaha, tempat atau lokasi bisnis harus dipikirkan secara benar. Tidak mungkin suatu bisnis didirikan di tempat yang bukan semestinya. Misalnya seseorang mendirikan bisnis kebab di daerah perkebunan.Kemungkinan besar penjualannya tidak akan naik.
Dengan adanya manajemen risiko pebisnis juga harus bisa melihat persaingan dengan pedagang kebab lainnya. Pemilik bisnis dapat melakukan analisis mendalam terhadap pesaing lokal. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan pesaing, bisnis kebab dapat mengembangkan strategi yang membedakan mereka, seperti penawaran unik atau kualitas produk yang lebih baik.
Manajemen risiko juga dapat melibatkan diversifikasi pendapatan. Selain penjualan kebab di tempat, pemilik bisnis bisa mempertimbangkan layanan pengiriman atau penjualan secara daring. Ini dapat membantu meredam risiko terkait fluktuasi lalu lintas pelanggan di lokasi fisik.
Ketidakpastian selalu merupakan bagian dari dunia bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rencana darurat yang terperinci, yang mencakup langkah-langkah respons terhadap peristiwa tak terduga. Selain itu, mempertimbangkan asuransi bisnis yang mencakup risiko tertentu, seperti kerusakan properti atau tanggung jawab produk, dapat memberikan perlindungan finansial yang diperlukan.
Karena pada konteksnya semua kegiatan atau pun aktivitas yang dilakukan pasti memiliki risiko. Ketika sebuah risiko yang dipertimbangkan gagal maka lakukan review maupun evaluasi terhadap apa yang direncanakan di awal agar bisa mengurangi risiko kegagalan.
Penulis : Azzamuddin Ilham, Mahasiswa STEI SEBI Depok