News  

BMH Sumut Ikutsertakan Penerima Beasiswa Sebagai Peserta Daurah Bahasa Arab

BMH Sumut  mengikutsertakan penerima beasiswa sebagai peserta Daurah Bahasa Arab yang diadakan oleh Pesantren Tahfidz Baitul Quran Polonia Medan. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Medan– Santri penerima beasiswa BMH berasal dari berbagai latarbelakang dan status. Seperti yatim, piatau, dhuafa, keluarga prasejahtera. Deretan status sosial semacam ini pada umumnya  memiliki akses pendidikan yang terbatas. Kondisi itu menuntun BMH untuk lebih berupaya dalam memberikan perhatian dan layanan pendidikan tambahan.

Kali ini layanan pendidikan tambahan tersebut diberikan dalam bentuk menyertakan lima  santri penerima beasiswa pada program Dauroh Bahasa arab yang diadakan oleh Pesantren Tahfidz Baitul Quran Polonia Medan.

Kegiatan dilaksankan secara intesif selama   20 hari dengan menghadirkan tutor handal alumni dari berbagai ma’had bahasa Arab ternama di Indonesia. Kegiatan daurah berakhir pada 30 Juli 2023.

Baca Juga : Sinergi Dakwah BMH-SDH Parepare Sebar 29 Dai Muda ke Sulawesi

Disadari, bahasa Arab adalah pengetahuan dasar yang mesti dimilki untuk dapat membaca kita-kitab klasik atau lebih dikenal dengan kitab gundul. Dengan banyak mempelajari kitab klasik, sesorang akan semakin terbantu bertambah wawasan keilmuannya.

Osman Ali, kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sumatera Utara dalam konfirmasinya menyebutkan skill berbahasa arab yang dapatkan dalam dauroh ini diharapkan dapat menuntun dan memudahkan santri untuk memahami Al-Qur’an. “Tidak tertutup kemungkinan di  antara mereka kelak ada yang mendapat rezeki bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri, khususnya di Timur Tengah,” kata Osman Ali dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Semua peserta bersemangat dan antusias mengikuti semua rangkaian materi yang diberikan. Seperti yang disampaikan oleh Sahriman (15), santri yatim binaan BMH asal Sidikalang, Kabupaten Dairi. “Enak belajarnya, mudah kita paham. Sekarang kalau ngobrol, sudah bisa saya sedikit-sedikit bahasa Arab. Selama belajar kami diwajibkan berbahasa Arab dari Senin sampai Sabtu,”  cerita Sahriman.

Ustadz Tsabit, salahsatu tutor yang berasal dari Ma’had Abu Ubaidah Medan mengemukakan,  imu bahasa Arab yang mereka dapatkan nantinya akan diberdayakan secepatnya dilingkungan tahfidz ini. “Diawali dengan penggunaan bahasa arab pada hari dan waktu tertentu atau zona-zona yang telah ditentukan,” ujarnya.

Baca Juga : Bulan Muharram, BMH Surakarta Bahagiakan Yatim dan Dhaufa

Ia berharap,   semoga kegiatan dauraah bahasa Arab ini mampu melahirkan santri atau generasi yang mampu, mahir, dan aktif dalam berbahasa Arab. “Kelak dapat menunjang tercapainya cita-cita mereka,” tuturnya.

Osman Ali mengatakan, intervensi dana umat sangat nyata memberi makna dan menghasilkan karya. “Melalui BMH, dana zakat dan sedekah kian terus melahirkan manfaat dan dampak postif yang besar,” kata Osman Ali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *