Dampak Buruk Tindakan Bullying Bagi Korban dan Pelaku

Dampak Buruk Tindakan Bullying Bagi Korban dan Pelaku

Milenianews.com – Bullying atau perundungan merupakan tindak kekerasan yang menyerang fisik atau mental seseorang, bullying bisa terjadi pada siapa saja. Tindakan Bullying bisa memiliki dampak buruk tidak hanya bagi korban saja, namun juga pelakunya.

Umumnya, tindakan ini menyasar anak–anak dan remaja. Pelaku bullying beranggotakan lebih dari satu orang, lalu menyerang korban hingga tak berdaya. Menurut data dari KPAI tahun 2021, pelaku bullying di pendidikan berasal dari teman sebaya dengan jumlah 11 kasus.

Namun, data tersebut tidak sepenuhnya jadi bahan acuan. Karena kasus bullying yang tercatat seperti puncak gunung es saja. Masih banyak kasus bullying yang belum tercatat karena banyak faktor, salah satunya korban tak mau buka suara.

Baca Juga : Sosial Media Tempat Kepura-puraan dan Cyber Bullying

Mengapa demikian? Karena korban takut mendapat perundungan yang lebih parah lagi oleh pelaku. Sehingga banyak korban yang memilih bungkam. Itulah sedikit dampak yang korban bullying terima, lalu apakah ada dampak yang pelaku rasakan?

Untuk mengetahui lebih dalam, kami sudah merangkum dampak yang korban dan pelaku bullying terima.

Dampak Buruk Bagi Korban Bullying

  • Mengalami masalah mental 

Bullying menimbulkan perasaan minder, takut, kesulitan tidur, hingga berujung depresi. Juga dapat menyerang mental seseorang karena tindakan yang pelaku lakukan terus menghantui pikiran, sehingga korban merasa tertekan.

Dampak ini membentuk mentalitas anak hingga ia tumbuh dewasa dan perlu penanganan khusus agar korban dapat pulih. 

  • Takut bersosialisasi

Karena memiliki pengalaman pahit saat bersosialisasi dengan pelaku, korban merasa takut mendapat perlakuan yang sama di lingkungan berbeda. Ketakutan ini dapat timbul akibat mental korban yang sudah down, korban lebih memilih menarik diri dari keramaian. 

Korban bullying bisa saja membuka diri namun dalam kondisi tertentu, misalnya ketika ia merasa aman di lingkungan baru. 

  • Keinginan mengakhiri hidup 

Tak semua korban bullying mampu mengatasi traumanya, banyak diantara mereka yang hanyut akan perasaan.

Stress yang berujung depresi membuat korban nekat melakukan bunuh diri, mereka beranggapan bahwa tidak ada gunanya hidup. 

Alasan lainnya karena ia ingin mengakhiri penderitaan dengan bunuh diri, oleh karena itu. Orang tua lebih waspada memperhatikkan gerak-gerik anak.

Baca Juga : Perfeksionis Dapat Ganggu Kesehatan Mental 

Dampak Buruk Bagi Pelaku Bullying

  • Menormalisasi tindakannya

Menganggap bahwa tindakan bully adalah hal biasa dan wajar terjadi, membuat pelaku merasa dirinya tak melakukan tindak kekejaman. Perasaan tersebut pada akhirnya menormalisasikan bullying, terlebih penanganan dari orang tua maupun sekolah yang “sekedarnya saja”. 

  • Memiliki dendam yang harus dibalas

Menurut Dosen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan UNY, Riana Nurhayati, S.Pd., M. Pd. Pelaku bullying dulunya adalah korban. Sehingga mereka berfikir harus balas dendam, agar orang lain merasakannya. Maka dari itu, bullying kerap kali terkenal dengan lingkaran setan.

Karena antara pihak satu dengan pihak lainnya saling berkaitan, maka perlu adanya upaya serius dari pemerintah, masyarakat, orang tua, serta anak-anak untuk memutus mata rantai ini. 

Dari penjelasan tersebut, dapat kita tarik simpulan bahwa dampak buruk bullying sangat luas. Tak hanya korban dan pelaku. Oleh karena itu, sebagai generasi milenial harus membuat aksi nyata #StopBullying. Langkah paling sederhana dari diri sendiri. 

Reporter 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *