Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie

 

Milenianews.com – Tokoh nasional dan mantan Presiden Republik Indonesa ketiga, B.J Habibie Sang visioner, dilahirkan di Parepare, 25 Juni 1936. Sebelum menjadi Presiden pernah menjabat sebagai wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7, menggantikan Tri Sutrisno mendampingi Soeharto. B.J Habibie menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Habibie Saat Kecil

Ayah B.J Habibie bernama Alwi Abdul Jalil Habibie seorang ahli pertanian yang berasal dari Gorontalo. Sang ibu bernama R.A. Tuti Marini Puspowardojo, seorang spesialis mata yang berasal dari Yogyakarta. Habibie anak ke-4 dari delapan bersaudara. Habibie tumbuh dalam keluarga yang religius. Ayahnya rajin membaca Al Qurán. Kebiasaannya sejak kecil mendengarkan lantunan  ayat Al Qurán. Dengan sering mendengar lantunan ayat suci Al Qurán memberikan pengaruh positif untuk dirinya. Sejak usia tiga tahun Habibie telah mampu membaca Al Qurán. Dia memang dikenal anak yang cerdas.

Masa Kuliah Di ITB dan Jerman

Foto : Habibie & Ainun 

Habibie sangat gigih dan cerdas. Lulus SMA tahun 1954, Habibie melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pendidikan di ITB hanya ditempuh beberapa bulan saja karena Habibie mendapat beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu untuk melanjutkan kuliah di Jerman.

Pendidikan di luar negeri ini bukan sekedar pendidikan singkat. Tahun 1955 hingga 1965 Habibie menempuh pendidikan di Jerman dengan mengambil spesialisasi konstruksi pesawat terbang (Teknik Penerbangan) di Rhein Westfalen Aachen Technisce Hochschule (RWTH).

Pada tahun 1960, Habibie mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule dengan predikat cumlaude (sempurna) nilai rata-rata yang diperoleh 9,5. Dengan gelar ini Habibie muda mendaftarkan diri bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Tahun 1962 Habibie melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fure Maschinenwesen Aachen. Dan mendapat prediket Summa Cumlaude dengan nilai rata-rata 10.

Habibie Dan Keluarga

Foto : Habibie & Ainun kanan Waktu Muda

Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962. Dari pernikahan ini Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang anak bernama Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Habibie Sang Visioner Yang Jenius

Habibie Sang Visioner merupakan sosok jenius yang sangat terkenal dengan kecerdasannya. Ia berhasil membuat rumus yang diberi nama Faktor Habibie. Rumus ini digunakan untuk menghitung keretakan pesawat dengan akurasi yang tinggi atau biasa disebut juga Crack Propagation on Random sampai ke atom oleh Habibie.

Dengan penemuan rumus ini, Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack oleh para spesialis penerbangan. Pada tahun 1967 Habibie mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar di ITB. Selain itu Habibie juga mendapat gelar tertinggi di ITB yaitu Ganesha Praja Manggala.

Dengan segala kecerdasan yang dimilikinya, beliau mendapatkan banyak pengakuan dari Lembaga kelas internasional seperti Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga penerbangan Jerman), The Royal Aeronautical Society London dari Inggris, The Academie Nationale de l’Air et del’Espace dari Francis, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences dari Swedia dan yang terakhir dari The US Academy of Engineering Amerika Serikat. Habibie pun mendapat beberapa penghargaan bergengsi yaitu Edward Warner Award serta Award Von Karman, penghargaan ini hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan Habibie juga meraih penghargaan Theodore Van Karman Award yang bergengsi di Jerman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *