Intel Jadi Sasaran Perusahaan China Akibat Perang Dagang Amerika

Intel di china

Milenianews.com, Jakarta – Perang dagang dan teknologi antara Amerika Serikat dan China kini mengarah pada raksasa chip, Intel. Meski Intel sendiri sedang berjuang menghadapi perubahan pasar dan teknologi, kini ancaman baru datang dari China.

Perusahaan ini menjadi sasaran tuduhan bahwa produk chip mereka menimbulkan risiko keamanan nasional bagi China. Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan yang semakin memanas antara kedua negara terkait teknologi dan sanksi dagang. Melansir dari TheVerge, Jumat (18/10), Asosiasi Keamanan Siber China (CSAC) mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan tinjauan keamanan terhadap produk Intel yang dijual di China.

Baca juga: Qualcomm Akan Akuisisi Intel

Menurut CSAC, chip Intel memiliki kerentanan yang dapat membahayakan keamanan nasional, bahkan menuduh Intel menyematkan backdoor dalam produk mereka yang bisa digunakan untuk memantau pengguna. Fitur manajemen jarak jauh yang dimiliki Intel dituding sebagai alat pengawasan yang diam-diam. Selain itu, Intel juga dianggap gagal menindaklanjuti laporan cacat produk yang dilaporkan oleh konsumen.

Dampak tuduhan terhadap Intel dan China

China memegang peranan penting dalam pendapatan Intel, dengan kontribusi sebesar 27,4% dari total pendapatan perusahaan pada tahun 2023. Larangan atau pembatasan terhadap produk raksasa chip itu di China tentu dapat memukul pendapatan perusahaan, yang saat ini sudah berada dalam kondisi tidak menguntungkan.

Dampak dari hal itu, saham Intel mengalami penurunan tajam, menyusul hasil keuangan yang mengecewakan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melibatkan ribuan karyawan. Namun, sanksi AS terhadap China membuat Intel tidak dapat mengekspor beberapa produk teknologi canggihnya ke sana, yang semakin memperburuk situasi.

Namun, langkah ini juga bisa berdampak buruk bagi China. Pasar teknologi China saat ini sudah kesulitan mencari alternatif chip canggih, terutama untuk kecerdasan buatan (AI). Dengan dominasi Nvidia dalam pasar chip AI global, yang produknya juga dilarang diekspor ke China, larangan terhadap Intel hanya akan mempersempit pilihan bagi China untuk mendapatkan teknologi berkualitas tinggi.

Baca juga: Artificial Intelligence dan Bahayanya bagi Model Komputasi Manusia

Tuduhan CSAC ini juga mungkin memicu tindakan dari Administrasi Ruang Siber China (CAC), lembaga yang berhubungan erat dengan pemerintah dan memiliki otoritas besar dalam regulasi dunia maya. Intel, di sisi lain, menyatakan akan terus berkomunikasi dengan otoritas terkait untuk mengklarifikasi situasi dan menegaskan kembali komitmen terhadap keamanan serta kualitas produk mereka.

Jika larangan terhadap produk Intel benar-benar terjadi, situasi ini tidak hanya akan menambah ketegangan dalam hubungan dagang antara AS dan China, tetapi juga berdampak luas pada industri teknologi global.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *